Mulia, di Dinding Kebaikan Tunawisma Bisa Ambil Baju Gratis

Dengan 70 persen populasi pengungsi di Lebanon, membuat sejumlah masyarakat membuat Wall of Kindness Lebanon untuk membantu para pengungsi

oleh Liputan6dotcom diperbarui 03 Agu 2017, 13:00 WIB
Wanita Lebanon menggantung pakaiannya di Wall Of Kindness, Beirut, Lebanon (UNCHR)

Liputan6.com, Lebanon - Tunawisma dan anak jalanan di Lebanon memang sering mengunjungi Jalan Abdel Aziz, dekat American Unveristy di Beirut, Lebanon, untuk mencari pakaian dan kebutuhan sehari-hari lainnya yang didapatkan dengan cara cuma-cuma.

Jalan tersebut memang digunakan Wall of Kindness, sebuah organisasi yang membantu tunawisma dengan cara membuat gantungan yang berisi baju, sepatu, serta barang yang dapat disumbangkan untuk para tunawisma dan bagi mereka yang tidak mampu.

Relawan tersebut ingin membantu warga setempat, termasuk pengungsi, dengan membangun “Dinding Kebaikan” di ruang publik yang akan diisi oleh donasi masyarakat setempat.

 “ini adalah undangan bagi orang-orang untuk mendonasikan atau memberikan apa yang tidak dibutuhkan dan hanya mengambil apa yang dibutuhkan,” kata Wall of Kindness, dari pesan Facebook mereka kepada Citizen6 Liputan6.com.

Foto dok. Liputan6.com

“Ini adalah sarana untuk mengawali amal dan membuka kembali hati manusia. Ini adalah sebuah ide untuk persatuan dan kekuatan kita, orang Lebanon, agar mengingat sejarah kita yang penuh gejolak. Pakaian, sepatu, mainan, dan makanan kaleng yang tidak mudah rusak dapat dikemas dalam tas dan digantung di ‘Dinding Kebaikan’ ini,” lanjutnya.

Foto dok. Liputan6.com

Seorang pengunjung yang ikut mendonasikan baju-baju miliknya mengatakan bahwa di dinding ini, orang-orang dapat mendonasikan baju mereka untuk orang lain.

“Ini membantu orang yang membutuhkan yang tidak dapat dijangkau oleh orang lainnya,” kata Yusuf Kobeissi, seperti dilansir dari Huffington Post.

Foto dok. Liputan6.com

Seperti diketahui, 70 persen populasi pengungsi di Lebanon, dan kebanyakan dari pengungsi Suriah hidup di bawah garis kemiskinan.

Grup yang berdiri sejak Mei 2017 itu terdiri dari individu-individu anonim dan berasal dari berbagai latar belakang, berencana agar hal ini dapat memberi kebaikan kecil pada Beirut, Lebanon. Bagi mereka, semua orang adalah bagian dari kebaikan, For the people, by the people. Mereka berharap masyarakat mau bergabung dengan gerakan ini.

Foto dok. Liputan6.com
Wall of Kindness sendiri telah ada dari Tehran-Lahore, Chengdu-Hyderabad, Kuwait-Dubai, dan telah berhasil menyebarkan kebaikan dari satu kota ke kota lain. Biasanya, dibuat oleh sekelompok individu (anonim) dan telah berkembang menjadi sebuah komunitas kecil, serta tetap ingin anonim. Orang-orang bertemu untuk bertukar bukan hanya barang tetapi juga dukungan. Dalam beberapa kasus, "dinding" ini telah diperluas dengan bantuan medis gratis dan kulkas yang penuh dengan makanan dan minuman di beberapa kota.

(mt/ul)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya