Liputan6.com, Jakarta - Pendiri sekaligus CEO Telegram Pavel Durov, diketahui masih berada di Indonesia. Ia datang ke Jakarta pada Selasa (1/8/2017).
Agenda pertama Durov adalah menemui Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara di kantor Kemkominfo, Jakarta, untuk membahas solusi pemblokiran layanan situs web Telegram.
Satu hari setelah bertemu dengan Menkominfo, Durov pun menghabiskan waktu luangnya di Ibu Kota. Diketahui, pria kelahiran 32 tahun silam itu sedang menikmati sore hari di salah satu hotel ternama di Jakarta.
Baca Juga
Advertisement
Lewat akun Instagramnya, @durov, ia mengunggah Instagram Stories dengan pemandangan jalanan Ibu Kota yang dipadati lalu lintas. Jika diamati secara seksama, sepertinya Durov ada di hotel Four Seasons Jakarta di kawasan Gatot Subroto.
"Jakarta is awesome (Jakarta menakjubkan)," tulis Durov dalam caption Instagram Storiesnya, dilengkapi dengan emoji jempol.
Seperti diketahui, pembahasan Durov dan Menkominfo membuahkan hasil. Kementerian Komunikasi dan Informatika akhirnya memastikan akan melakukan normalisasi situs web Telegram yang sebelumnya sempat diblokir.
Kepastian ini diketahui langsung dari Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Semuel Abrijani Pangerapan, usai bertemu dengan Pavel Durov.
Semuel menuturkan, kedatangan Durov di Indonesia adalah membahas mengenai penutupan channel yang digunakan sebagai sarana propaganda terorisme via Telegram.
Sesuai dengan regulasi yang ada, setelah ada upaya untuk membahas solusi pemblokiran ini, Kemkominfo dapat melakukan normalisasi.
Tonton Video Menarik Berikut Ini:
Sekilas tentang Pavel Durov
Sekadar informasi, Durov lahir di Saint Petersburg, Rusia, pada 10 Oktober 1984. Pria lulusan Saint Petersburg University itu adalah salah satu pendiri perusahaan teknologi muda yang patut diperhitungkan. Tak ayal, ia juga kerap dijuluki sebagai "Mark Zuckerberg"-nya Negeri Beruang Merah.
Jauh sebelum Durov mendirikan Telegram, ia sudah berkecimpung di dunia startup pembesut layanan media sosial. Pada 2006, ia bersama kakaknya mendirikan situs media sosial untuk Rusia, bernama Vkontakte.
Selang tujuh tahun kemudian, Durov menjual sebagian saham VKontakte kepada Mail.ru, perusahaan internet Rusia.
Saat itu, Durov berhenti sebagai CEO VKontakte. Barulah pada 2014, Durov menciptakan Telegram, dan pada tahun itu juga, dirinya dinobatkan sebagai salah seorang tech entrepreneur Eropa Utara yang paling berpengaruh di bawah usia 30.
Durov sendiri dikenal narsis di Instagram. Meski cuma 144 unggahan, kebanyakan justru foto selfie dirinya berpose gagah dan cool layaknya seorang supermodel. Warganet pun dibuat salah fokus akan ketampanannya.
Tak jarang juga, ia mengunggah foto-foto pemandangan yang mewah dan berkelas. Hingga sekarang, akun Instagram Durov sudah mengantongi 270 ribu pengikut.
(Jek/Cas)
Advertisement