Liputan6.com, Jakarta PT Astra Honda Motor (AHM) memiliki 652 SMK yang menerapkan Kurikulum Teknik Sepeda Motor (KTSM) Astra Honda. Setiap tahun, para siswa ini diasah kemampuannya di kontes Astra Honda Technical Skill Contest (AH-TSC), sebelum benar-benar terjun ke dunia kerja.
Dijelaskan Gunardi, MD Tech. Training Center SR Analyst PT AHM, sebenarnya kontes ini hanya untuk mempertajam kemampuan para siswa SMK binaan AHM. Pasalnya, setiap sekolah yang menerapkan kurikulum KTSM sudah memiliki standarisasi agar para lulusannya siap terjun di dunia kerja.
Advertisement
"Ada tiga faktor, pertama harus ada kesesuaian kompetensi lulusan SMK serta dunia kerja, dan output-nya dapat dicapai dengan strategi penyelarasan kurikulum agar cocok dengan kebutuhan dunia industri," jelas Gunardi, di Astra Honda Training Center (AHTC), Jakarta Utara, Rabu (2/8/2017).
Untuk faktor kedua, adanya workshop di sekolah atau disebut laboratorium Honda. Pasalnya, setiap SMK binaan Honda pasti didukung dengan peralatan agar sesuai dengan bengkel resmi AHASS.
"Dengan peralatan sesuai simulasi bengkel, suasananya sudah dibangun dan lebih mudah lulusnya. Kita siapkan semuanya, agar mereka tidak canggung dan gugup ketika masuk dunia kerja," tambah Gunardi.
Faktor terakhir, tetap dari kompetensi guru. SMK yang menerapkan KTSM Honda, harus meningkatkan kompetensi guru secara mandiri atau ikut program pabrikan berlambang sayap mengepak ini.
Saat ini, dari 302 ribu guru hanya 22 yang memiliki kompetensi. Selebihnya, guru normatif dan adaptif. Kebetulan ada program pemerintah Silver Expert, dengan memberdayakan kembali guru purna bakti untuk jadi tenaga ahli yang sesuai dengan program studi SMK," pungkasnya.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini: