Toyota Sempurnakan Mesin Konvensional, Begini Caranya

Toyota tidak melakukan downsizing sebagai strategi utama pengembangan mesin kendaraan.

oleh Rio Apinino diperbarui 03 Agu 2017, 14:10 WIB
Toyota memamerikan mesin 1,2 liter yang disuntikan pada CH-R, pesaing Honda HR-V.

Liputan6.com, California - Sebagaimana pabrikan pada umumnya, Toyota juga terus berupaya agar mesinnya semakin irit bahan bakar, rendah emisi, tapi tetap dengan kinerja yang mumpuni. Namun, berbeda dengan pabrikan lain, mereka tidak akan melakukan itu dengan downsizing.

Downsizing, atau perampingan mesin, adalah pengurangan kapasitas kubik mesin mobil, tetapi tanpa mengorbankan daya. Kubikasi yang lebih kecil biasanya dibarengi dengan sistem forced induction, misalkan menggunakan turbocharger untuk menghasilkan Tenaga Kuda (Tk) yang setara atau lebih besar. Salah satu yang telah melakukan hal itu adalah Ford dengan mesin EcoBoost.

Alih-alih downsizing, Toyota berencana untuk mengadopsi teknologi yang sama dengan yang sudah terpasang pada Camry 2018.

Benn Schlimme, Toyota Motor North America’s powertrain executive program manager for advanced planning and research, pada acara CAR Management Briefing Seminars, menjelaskan bahwa teknologi Camry cocok diaplikasikan di berbagai jenis mesin karena kemampuan yang dimilikinya.

"Dynamic Force tidak semata-mata ditujukan pada mesin 2,5 liter. Kami bekerja untuk membawanya ke segmen lain, termasuk truk dan kendaraan utilitas," ujar Schlimme, dikutip dari Automotive News.

Dynamic Force adalah nama untuk mesin empat silinder baru sedan mewah itu. Mesin tidak mengalami pengecilan. Namun, karena adanya penyesuaian di gesekan, aliran knalpot, pendinginan, dan sistem asupan (intake), mobil ini sangat irit bahan bakar.

Dikatakan bahwa fitur utama dari mesin Dynamic Force adalah mengubah sistem asupan mesin. Dengan mengubah sudut katup intake, melebarkan sudut antara asupan dan katup buang (intake dan exhaust valve), dan menggunakan piston yang dimodifikasi, campuran udara dan bahan bakar jatuh ke dalam silinder dalam gerakan yang berputar-putar.

Gerakan yang berputar, ujar Schlimme, dapat meningkatkan pembakaran, menghasilkan lebih banyak tenaga, dan menurunkan emisi.

Alhasil, mesin tersebut dapat membuat mobil lebih stabil dalam kecepatan tinggi dengan konsumsi bahan bakar sangat irit, hanya 33,4 km/liter, atau naik sekira 40 persen dari mesin Camry lama.

Schlimme tidak menjelaskan, apakah rencana pengembangan mesin ini hanya berlaku untuk Toyota Amerika Utara sajam, ataukah merupakan rencana Toyota Motor secara global.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini:

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya