Liputan6.com, San Francisco - Rumor Fitbit akan merilis smartwatch perdananya sudah cukup banyak berseliweran. Kabarnya, smartwatch tersebut akan dirilis pada akhir 2017. Informasi ini langsung diungkap oleh sang CEO James Park.
Dalam pernyataannya, Park memberikan konfirmasi bahwa smartwatch perdana Fitbit sudah memasuki tahap akhir perakitan, sedangkan pengapalan smartwatch akan dilakukan pada musim liburan akhir tahun. Demikian dikutip Engadget, Kamis (3/8/2017).
Fitbit dikenal sebagai vendor produsen perangkat wearable seperti fitness tracker. Namun, setelah mengakuisisi Pebble, perusahaan yang bermarkas di San Francisco, AS ini justru berfokus ingin menggarap smartwatch perdana.
Sebelumnya, pada Mei 2017, purwarupa smartwatch Fitbit sudah lebih dulu bocor di internet, tampil seperti desain smartwatch pada umumnya. Dari gambar yang diperlihatkan, smartwatch mengusung desain unibody berbalut aluminium.
Baca Juga
Advertisement
Smartwatch itu juga akan memiliki tali yang bisa digonta-ganti, layar berwarna, dilengkapi built-in GPS, dukungan mobile payment, kapasitas penyimpanan internal untuk musik, dan daya tahan baterai hingga empat hari pemakaian.
Soal harga, Fitbit akan membanderolnya dengan harga US$ 300 (setara dengan Rp 3,9 jutaan). Sumber internal mengungkap, Fitbit harus menghadapi sejumlah kendala saat menggarap smartwatch perdananya itu.
Salah satunya adalah isu produksi antena GPS dan tahap pengembangan teknologi antiair. Akuisisi Fitbit terhadap Pebble disebut-sebut menjadi salah satu cara untuk menghadirkan solusi terhadap kendala tersebut.
Tak hanya itu, Fitbit juga menyiapkan earphone nirkabel. Earphone nirkabel ini digadang-gadang bakal menjadi pesaing utama Apple Beats X. Cara menggunakannya praktis, pengguna tinggal mengenakan earphone ini secara melingkar di leher dan langsung menyalakannya.
Kabarnya, earphone itu akan hadir dalam dua warna: Nightfall Blue dan Lunar Gray yang dibanderol US$ 150 (Rp 1,9 jutaan).
Tonton Video Menarik Berikut Ini:
Tak Cuma Pebble, Fitbit Juga Akuisisi Vendor Smartwatch Lain
Selain Pebble, Fitbit juga telah mengakuisisi Vektor, startup smartwatch yang berbasis di Rumania pada Januari 2017. Uniknya, startup ini masih terbilang muda, baru berusia satu tahun.
Sama seperti saat membeli Pebble, Fitbit tak mengungkap nilai kesepakatan ini. Dikutip dari TechCrunch, Founder dan CTO Vektor Andrei Pitis menyebutkan bahwa akuisisi yang dilakukan pada perusahaannya mencakup tim desain dan software platform.
Belum dapat dipastikan rencana Fitbit dengan akusisi ini, tapi diperkirakan perusahaan itu ingin menjangkau pasar smartwatch yang lebih premium. Sebab, Vektor dikenal sebagai perusahaan yang memiliki produk smartwatch papan atas.
Di samping itu, dengan sumber daya yang dimiliki Vektor, bukan tak mungkin Fitbit akan sangat terbantu. Terbentuk dengan dana yang terbatas, perusahaan itu nyatanya bisa memproduksi perangkat apik ditambah integrasi software dan hardware yang tepat.
Salah satu yang menjadi keunggulan dari produksi Vektor adalah tampilan layar smartwatch yang mirip dengan jam sebenarnya. Selain itu, smartwatch Vektor menggunakan bahan stainless steel, kaca, dan fitur tahan air hingga kedalaman 50 meter.
Setelah akuisisi ini, dipastikan tak akan ada lagi produk baru yang mengusung nama Vektor. Namun, pengguna yang sudah memiliki produk lawas Vektor tetap akan mendapatkan pembaruan software.
Akusisi itu disebut-sebut menjadi langkah strategi perusahaan asal Amerika Serikat ini untuk memenangkan kompetisi dengan Apple Watch besutan Apple.
Lewat kesepakatan ini, Fitbit memperoleh aset software Pebble secara utuh. Meskipun tak disebut nilai akuisisinya, sebuah sumber sempat mengungkap nilai transaksi berkisar US$ 40 juta atau setara dengan Rp 531 miliar.
(Jek)
Advertisement