Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dengan branding Wonderful Indonesia terus merayu wisatawan asal Korea Selatan (Korsel) untuk datang ke Indonesia. Salah satunya dengan mengikuti pameran Halal Trade Expo Korea 2017 di COEX Hall C, Seoul, Korea Selatan, pada 17-19 Agustus 2017 mendatang.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara, I Gde Pitana, menjelaskan bahwa Korea Selatan merupakan salah satu pasar utama dalam peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia.
Advertisement
“Promosi pariwisata Indonesia ke Korea Selatan perlu ditingkatkan secara berkelanjutan, sehingga dapat mendukung target kunjungan wisman di 2017. Data saat ini menunjukkan jumlah wisman Korsel pada tahun 2015 adalah 338.671 orang. Sedangkan target tahun 2016 yakni 400 ribu orang (wisman Korsel) atau naik 18 persen. Tahun ini, Kementerian Pariwisata telah menargetkan sebesar 514.000 wisatawan asal Korea Selatan,” ujar Pitana yang didampingi Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kementerian Pariwisata Vinsensius Jemadu, di Jakarta, Rabu (2/8).
VJ – sapaan akrab Vinsensius Jemadu - juga ikut buka suara. Dia menjelaskan bahwa Halal Trade Expo Korea merupakan gelaran yang pertama kali diadakan di Korea. Event ini bagian dari rangkaian World Halal Exhibiton yang sepanjang 2017 digelar di delapan negara. Pada Agustus ini, giliran Korea Selatan.
“Sebelum di Korea, diselenggarakan di Australia pada bulan Febuari. Selanjutnya di Belanda dan Malaysia, lalu di Jepang sebelum bulan ini di Korea. Pada event tersebut tercatat keberhasilan yang sangat besar dengan kehadiran 100 peserta pameran dan 32.000 pengunjung. Pengunjung yang hadir juga organisasi halal tingkat dunia yang datang di pameran dan konferensi tersebut,” ucap VJ.
Ia menjelaskan, pasar halal akan memberi peluang yang sangat penting bagi perusahaan dengan makanan agro-perikanan, obat-obatan, bahan baku, kosmetik, wisata Muslim, investasi & keuangan, layanan medis, dan pencari kerja muda.
“Event ini bertujuan mendorong pariwisata halal, karena terus bertambahnya kunjungan turis muslim di negeri itu. Pameran ini juga
akan menyediakan berbagai makanan dan kebutuhan halal lainnya. Kami pasti all out karena Indonesia mendapat 12 penghargaan dunia pada 2016, seperti di Lombok dan Aceh,” ujar VJ.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengatakan bahwa pariwisata Indonesia memang sangat potensial menjadi destinasi wisata halal paling unggul di dunia. Alasannya sederhana, Indonesia punya keragaman destinasi dan kekayaan budaya nusantara yang tidak mudah ditandingi negara manapun juga.
“Kita juga semakin yakin dengan tingginya kesadaran masyarakat dan industri pariwisata nasional terhadap perlunya pariwisata ramah
wisatawan muslim atau muslim friendly tourism, negara kita potensinya sangat bagus,” kata Arief.
Ia juga menegaskan keseriusannya agar Indonesia menjadi destinasi pariwisata halal nomor satu dunia pada 2019. Oleh karena
itu, halal tourism menjadi fokus Indonesia karena memenuhi syarat 3S, yaitu size, sustainable, dan spread.
(*)