Volocopter, Obsesi Mobil Terbang Daimler

Daimler menginvestasikan sejumlah uang untuk membiayai perusahaan mobil terbang.

oleh Rio Apinino diperbarui 03 Agu 2017, 21:20 WIB
CEO Daimler dan Kepala Mercedes-Benz, Dieter Zetsche, berpose di depan mobil Mercedes EQ Electric saat Mondial de l'Automobile di Paris Auto Show di Paris, Prancis (29/9). (REUTERS/Jacky Naegelen)

Liputan6.com, Stuttgart - Pernah bayangkan, kalau suatu saat nanti mobil tidak lagi butuh jalan aspal, sebab ia sudah bisa terbang? Saat kita pesan taksi, kita tak lagi menemui kemacetan. Hanya ada udara segar di atas sana.

Masa itu mungkin akan benar-benar terjadi. Dan kalau iya, bisa jadi Daimler, perusahaan induk Mercedes-Benz, jadi salah satu merek yang mobilnya ada di angkasa.

Pasalnya, sebagaimana dilaporkan Reuters, dikutip Kamis (3/8/2017), Daimler baru saja menginvestasikan sejumlah uang ke "perusahaan taksi terbang" bernama Volocopter. Volocopter sendiri yang mengumumkan ini.

Kata mereka, Daimler telah mengeluarkan investasi sebanyak 25 juta euro. Uang ini akan dipakai untuk benar-benar merealisasikan taksi terbang, terutama untuk riset dan pengembangan.

Sampai saat ini tidak banyak yang diketahui tentang taksi yang dimaksud. Tapi sejumlah informasi menyebut kalau taksi ini akan dilengkapi dengan motor listrik sebagai penggerak. Sementara kapasitas angkutnya mencapai lima orang.

Selain itu, diketahui pula bahwa taksi ini cara kerjanya mirip helikopter, di mana untuk terbang dan mendarat tidak perlu landasan pacu. Mobil akan melayang dan turun secara vertikal.

Jika semua berjalan sesuai rencana, maka perusahaan tersebut akan melakukan demonstrasi perdana di kuartal keempat tahun ini. Belum diketahui akan di mana uji coba pertama bakal digelar.

Volocopter sendiri bukan satu-satunya perusahaan yang tertarik untuk mengembangkan mobil terbang. Airbus, yang dikenal sebagai produsen helikopter, sedang mengembangkan hal serupa. Begitupun dengan startup bernama Lilium dan eVolo.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya