Liputan6.com, Manchester - Manajer Manchester United (MU), Jose Mourinho, percaya UEFA tidak memperlakukan Phil Jones dengan adil. Menurut Mourinho, UEFA tidak perlu menghukum anak asuhnya itu larangan bermain.
UEFA menghukum Jones dengan tidak boleh mengikuti dua pertandingan akibat melanggar prosedur anti-doping pasca laga final Liga Europa. Jones dituntut akibat menghina dan mengutarakan bahasa kasar kepada petugas kontrol doping.
Baca Juga
Advertisement
Peristiwa itu terjadi ketika MU juara Liga Europa usai mengalahkan Ajax Amsterdam. Karena hukuman itu, Jones pun mesti absen membela The Red Devils di laga Piala Super Eropa melawan Real Madrid.
Selain itu, pemain internasional Inggris tersebut juga mesti membayar denda sebesar 4.500 pound sterling. Mourinho kesal dan membela perilaku Jones.
"Saya menempatkan diri pada posisinya (Jones), dia memenangkan Liga Europa, dia ingin merayakannya bersama timnya, dia ingin mendapatkan piala, medali, dia ingin tampil dalam foto, dan satu dokter ingin
menghalanginya untuk ke ruangan kecil, karena kontrol doping.” ujar Mourinho seperti dilansir dari Daily Mail.
Belum Putuskan Banding
Sampai saat ini, MU masih belum memutuskan apakah akan mengajukan banding atas keputusan itu. Namun, pelatih asal Portugal tersebut akan mendukung jika anak asuhnya ingin mengajukan banding.
"Saya akan melakukannya (banding), jika saya adalah dia, saya akan melakukannya. Karena saya pikir ini sangat tidak adil, tetapi ketika Anda melakukannya, Anda memiliki risiko hukuman yang lebih banyak. Saya tidak tahu, ini keputusan yang saya berikan kepadanya," papar Mourinho.
Mourinho menambahkan, UEFA harus mempertimbangkan kembali mengenai sanksi yang diberikan kepada Jones. Menurutnya, jika salah satu pemain MU berada dalam posisi yang sama seperti Jones, maka mereka juga akan bereaksi negatif.
Jones merupakan pemain cadangan yang tidak diturunkan ketika MU menghadapi Ajax pada final Liga Europa. Jones melakukan tes doping pasca laga hingga melewatkan pemotretan yang dilakukan teman setimnya untuk menghormati korban serangan teror Manchester. Hal itu yang membuat bek berusia 25 tahun tersebut bereaksi keras. (Nabila Muniva)
Advertisement