Liputan6.com, Jakarta PT Whitesky Aviation dengan produknya Helicity (Helicopter City Transportation) kembali melebarkan sayap bisnisnya. Kali ini, Helicity merambah ke Pulau Bintan.
Keberadaan Pulau Bintan sebagai salah satu wilayah di Kepulauan Riau dinilai menjanjikan secara ekonomi dan wisata. Wilayah ini bisa bersaing dengan daerah lain seperti Batam, Singapura dan Malaysia.
Keberadaan helicity di daerah untuk mendukung perkembangan ekonomi, terutama sektor pariwisata.
Baca Juga
Advertisement
Helicity rencananya membuka penerbangan Helitour di Pulau Bintan. Rencananya program tersebut akan melayani rute penerbangan helikopter ke berbagai destinasi yang berada di Bintan.
“Program Helitour ini merupakan kerjasama Whitesky dengan Bintan Aviation Investment yang akan segera kami tandatangani, ini merupakan upaya untuk mendukung program pariwisata dan konektivitas dari pemerintah Indonesia,” kata CEO Whitesky Aviation Denon Prawiraatmadja dalam keterangannya, Jumat (4/8/2017).
Whitesky kelak melayani berbagai kepentingan di Bintan, seperti pariwisata, medis hingga industri. Geliat pariwisata dan pembangunan ekonomi di Bintan ditandai dengan pembangunan kawasan industri seluas 4.000 hektare maupun pembangunan bandara internasional yang akan mulai beroperasi tahun depan.
Diperkirakan lebih dari 500 ribu wisatawan masuk ke Bintan setiap tahunnya, sebagian besar merupakan wisatawan mancanegara. Mereka masuk melalui Batam, Singapura maupun Malaysia. Keberadaan Bandara Internasional akan memungkinkan wisatawan untuk langsung ke Bintan dari Jakarta.
“Dengan melihat potensi Bintan tidak menutup kemungkinan Whitesky akan terus berinvestasi dalam berbagai lini ke depan seperti misalnya Helicity, Helimedic hingga jasa perawatan pesawat atau disebut bisnis Maintenance, Repair dan Overhaul (MRO),” Denon menambahkan.
Whitesky Aviation merupakan perusahaan yang bergerak dalam penyewaan helikopter. Lini bisnis mereka meliputi heli charter, heli medis hingga heli tour, salah satunya bernama helicity.
Sebelumnya Helicity melayani penerbangan dari dalam dan antar-wilayah di Jakarta hingga Bandung, Sukabumi sekitarnya serta area Banten.
Adapun Bintan Aviation Investment di bawah Salim Group merupakan perusahaan yang saat ini berinvestasi pada proyek Bintan Airport and Aerospace Industry Park seluas 800 hektare dan kawasan industri seluas 510 hektar. Kawasan tersebut nantinya akan menangani bisnis penerbangan umum, fasilitas MRO hingga pusat logistik.
Dia mengatakan, kerja sama kedua perusahaan sejalan dengan program pemerintah yang menjadi prioritas Kementerian Pariwisata dan Kementerian Perhubungan.
Kementerian Pariwisata menyebutkan Indonesia membutuhkan 30 juta kursi pesawat pada tahun ini untuk mencapai target wisatawan asing sebanyak 20 juta pada 2019.
Tonton video menarik berikut ini: