Liputan6.com, Beijing - Ketegangan terjadi antara dua negara besar di Asia, China dan India. Negeri Tirai Bambu meminta India segera menarik tentaranya dari perbatasan dekat Bhutan.
Wilayah perbatasan yang letaknya juga tak jauh dari Negara Bagian Sikkim di India terbentang sepanjang 3.500 kilometer, itu hingga kini masih menjadi objek pertikaian kedua negara itu.
Oleh karena itu, Kementerian Luar Negeri China melontarkan protes keras terhadap India yang menaruh tentaranya di daerah sengketa tersebut.
Mereka menyatakan, di waktu yang tak kondusif ini, India malah memperkeruh keadaan dengan mengerahkan militer serta mengerjakan proyek pembangunan jalan.
"Sudah sebulan, India tidak cuma berada di daerah ilegal yang merupakan daerah milik kedaulatan China. Mereka juga melakukan perbaikan jalan, menimbun persediaan, dan mengerahkan tentara dalam jumlah besar," ucap pernyataan resmi Kemlu China, seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (4/8/2017).
"Ini sudah jelas bukan untuk tujuan damai," tegas mereka.
Baca Juga
Advertisement
Ketegangan antara India dan China bermula pada Juni lalu. Kala itu, Negeri Tirai Bambu menuduh Pasukan India masuk wilayah Donglang dan melakukan pekerjaan perbaikan jalan di dataran tinggi itu.
Akibatnya, tentara dari kedua negara terlibat konfrontasi. Walau tidak sampai baku tembak, hal itu tersebut sempat memanaskan kondisi Beijing-New Delhi.
Pemerintah India menyebut, ada sekitar 300 tentara dari kedua belah pihak yang saling berhadapan di dataran tinggi itu.
Demi mencegah ketegangan berlanjut, diplomat masing-masing negara dilaporkan sudah melakukan pertemuan tertutup.
Pada September mendatang, Perdana Menteri India Narendra Modi direncanakan mengunjungi Beijing untuk menghadiri pertemuan BRICS.
Diharapkan di Ibu Kota China tersebut akan ada pertemuan antar Modi dan Presiden Xi Jinping untuk membicarakan masalah perbatasan tersebut.
Simak video berikut: