Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria di Bekasi dibakar hidup-hidup setelah sebelumnya dikeroyok warga. Pria bernama M Alzahra alias Joya itu dituduh mencuri sebuah amplifier atau pengeras suara dari sebuah musala.
Kasat Reskrim Polres Bekasi AKBP Rizal Marito menyebut, kejadian bermula ketika korban menumpang salat di musala Desa Sukatenang, Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa 1 Agustus 2017 kemarin.
Advertisement
Selesai salat, Joya meninggalkan musala menggunakan sepeda motor. Namun, dia terlihat membawa serta sebuah amplifier yang diduga adalah inventaris musala tersebut.
"Penjaga musala langsung ngejar dan diteriakkin maling," kata Rizal ketika dihubungi Liputan6.com, Jumat (4/8/2017).
Sontak, warga yang mendengar langsung ikut mengejar. Dia ditangkap di Pasar Muara, Bekasi, dan langsung dikeroyok, bahkan dibakar hidup-hidup.
Rizal Marito menyebut, bersama Joya ditemukan beberapa amplifier. Salah satunya, memang amplifier musala tempat dia menumpang salat sebelum dikeroyok.
Walau begitu, Rizal tidak membenarkan aksi warga yang mengeroyok Joya. Untuk itu, jajaran Polres Bekasi akan mengusut tuntas masalah pengeroyokan yang menyebabkan korban jiwa itu.
"Aksi main hakim sendiri tidak bisa dibenarkan, apalagi hingga menimbulkan korban jiwa," sebut Rizal.
Hingga saat ini, Polres Bekasi telah memeriksa tujuh orang saksi yang diduga terkait pengeroyokan. Namun, belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka. "Tapi kita sudah identifikasi para pelakunya," kata Rizal.
Aksi pembakaran ini sempat menuai komentar warganet di media sosial. Beberapa di antaranya, ada yang menyebut, Joya menjadi korban salah sasaran.
Namun, Rizal Marito mengatakan, memang ada laporan tentang pencurian amplifier dengan tersangka si korban pembakaran. Kasus itu ditangani jajaran Polsek Babelan.
"Jadi, memang ada dua kasus dalam hal ini. Satu pencurian amplifier dan satunya kasus pengeroyokan," kata Rizal.
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: