Peristirahatan Terakhir Petani Korban Pelor Pengikut Santoso

Seiring dengan itu, Satgas Tinombala sedang memburu teroris Poso sisa pengikut Santoso yang diduga menembak mati petani tersebut.

oleh Fauzan diperbarui 04 Agu 2017, 23:00 WIB
Peti jenazah petani yang diduga korban penembakan sisa pengikut teroris Santoso diangkat personel TNI dan Polri menuju pemakaman di Parigi Moutong, Sulteng. (Liputan6.com/Fauzan)

Liputan6.com, Palu - Petani yang diduga ditembak mati oleh kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) atau teroris Poso besutan Santoso, dimakamkan pada Jumat, 4 Agustus 2017. Peti jenazah korban diangkat langsung oleh sejumlah personel TNI dan Polri dari rumah duka ke pemakaman.

Saat dikonfirmasi Liputan6.com, Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah (Sulteng) AKBP Hari Suprapto mengatakan, jenazah Simson alias Suju (30) dimakamkan di kampung halamannya, Desa Lobu Mandiri, Kecamatan Parigi Barat, Kabupaten  Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

"Iya tadi pagi sekitar pukul 10.30 (Wita), korban dimakamkan di kampung halamannya," ucap Hari, Jumat, 4 Agustus 2017.

Selain keluarga dan kerabatnya Simson alias Suju, proses pemakaman jenazah petani yang diduga ditembak mati teroris Poso sisa pengikut Santoso itu juga dihadiri Kapolres Parigi Moutong AKBP Sirajuddin Ramly dan Kapolsek Parigi Barat Iptu Muslimin, serta tokoh masyarakat dan pemuka adat setempat.

"Proses pemakaman berlangsung aman dan lancar," ujar mantan Kepala Satuan PJR Direktorat Lalu Lintas Polda Sulteng itu.

Sehari sebelumnya, Suju menjadi korban penembakan oleh kelompok bersenjata yang diduga kelompok MIT atau teroris Poso sisa pengikut Santoso. Petani berusia 30 tahun itu tewas tertembak tepat di bagian dada kiri.

Kapolda Sulteng Brigadir Jenderal Polisi Rudy Sufahriadi membenarkan penembakan tersebut. Ia mengatakan, penembakan itu terjadi pada Kamis pagi lalu sekitar pukul 09.00 Wita di kawasan Pegunungan Pora, Desa Parigimpu, Kecamatan Parigi Barat, Kabupaten Parigi Moutong.

Rudy menyebutkan, jumlah anggota kelompok MIT yang menembak petani itu tujuh orang. Polisi nomor satu di Sulteng itu juga memastikan bahwa saat ini kelompok MIT masih memiliki sejumlah senjata api, di antaranya senapan organik jenis M 16 mini dan SS1 beserta satu senjata api rakitan.

Rudi memastikan pula, saat ini, sebagian besar personel TNI dan Polri yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala sedang memburu kelompok sipil bersenjata atau teroris Poso sisa pengikut Santoso.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya