Liputan6.com, Bogor - Kelangkaan garam di Tanah Air saat ini membuat sejumlah peneliti pertanian kimia Institut Pertanian Bogor (IPB) Bogor, Jawa Barat, terpacu untuk menciptakan terobosan modern produksi garam.
Seperti ditayangkan Fokus Malam Indosiar, Sabtu (5/8/2017), dengan sebutan teknologi multistage presipitation, metode pengkristalan garam tanpa bantuan sinar surya ini diharapkan mampu mengatasi krisis panen garam akibat faktor cuaca. Bahkan teknologi ini dapat menghasilkan garam berkualitas.
Advertisement
Untuk menghasilkan garam cepat endap ini, takaran air, sulfat, magnesium hingga kalsium, sengaja diracik batasan khusus. Metode ini prinsipnya mempercepat penurunan endapan pengotor, sehingga purifikasi NaCl atau kadar garam bisa lebih maksimal, bahkan hasil uji coba dapat mencapai kadar garam 97 persen. Sementara proses purifikasi dengan cara biasa hanya menghasilkan endapan garam dengan kadar 90 persen saja.
Selain menghasilkan konsentrat NaCl bebas pengotor, evaporasi garam ini juga dapat dilakukan kapan saja karena tidak tergantung pada cuaca. Sehingga dengan pembuatan salt house atau lumbung, proses pengkristalan garam dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan waktunya fleksibel.