Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo meminta politikus tidak menebar pernyataan yang bernada kebencian dan fitnah.
"Sebagai Mendagri saya mengharapkan, mari adu konsep, adu program. Membangun negara dengan baik dan sistem pemerintah presidential yang efektif. Jangan menebar kebencian, fitnah, tuduhan," kata Tjahjo di Rapimnas Hanura, The Stone, Bali, Jumat 5 Agustus 2017.
Advertisement
Dia mencontohkan kasus yang terjadi belum lama ini, ada politikus yang menuduh parpol sama dengan PKI.
"Itu adalah hal yang mengada-ngada. Terus enak aja langsung minta maaf. Loh, opini udah bergulir. Saya kira semacam ini harus disikapi dengan tegas. Ada UU-nya kok menebar fitnah, menebar kebencian," tegas Tjahjo.
Tjahjo meminta agar ketua umum partai bisa turun dan mengimbau kadernya agar menciptakan kondisi yang baik.
"Imbauan ya ketua umumnya yang mengimbau dong, bukan orang lain," kata Tjahjo Kumolo.
Sebelumnya, politikus Gerindra, Arief Poyuono, meminta maaf kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri karena menyamakan PDIP dengan PKI.
Ujaran provokatif juga dilakukan politikus Nasdem Viktor Laiskodat yang menyebut sejumlah partai seperti Gerindra, Demkorat, PKS dan PAN mendukung berdirinya negara khilafah.
Saksikan video menarik di bawah ini: