Ekonom Indef: Tak Mungkin Ada Reshuffle Kabinet Lagi

Ekonom menilai, pesta demokrasi pada 2019 yang mulai dekat, menjadi salah satu alasan tidak terjadi reshuffle kabinet.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 05 Agu 2017, 14:45 WIB
Ekonom menilai, pesta demokrasi pada 2019 mulai dekat menjadi salah satu alasan tidak terjadi reshuffle kabinet.

Liputan6.com, Jakarta - Isu mengenai pergantian menteri dalam Kabinet Kerja atau reshuffle kabinet kembali mencuat. Banyak spekulasi timbul terkait menteri-menteri di sektor ekonomi yang akan kembali dirombak oleh Presiden Jokowi.

Namun, hal itu dianggap mustahil bagi Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF). Mulai dekatnya dengan pesta demokrasi pada 2019 menjadi salah satu alasannya.

"Soal pergantian menteri ini saya pikir tidak akan terjadi, karena kalau sudah tiga kali itu kurang proporsional, ditambah tahun politik sudah dekat," ujar Ekonom Senior Indef Didik K Rachbini di Jakarta, Sabtu (5/8/2017).

Ia menuturkan, tahun 2019 akan kembali menjadi tahun pesta demokrasi karena akan diadakan pemilihan umum Presiden RI. Namun, mulai 2018 beberapa persiapan pemilihan umum mulai dilakukan.

Oleh karena itu, jika reshuffle kabinet dilakukan, maka kinerja menteri yang baru diangkat tidak akan bisa diukur. Didik menilai, waktu kurang dari dua tahun terlalu singkat.

"Sekarang saja tugas Menko dan Menteri itu berat, menyatukan berbagai ego sektoral yang masih ada, jadi tidak mungkin ini dimulai dari awal lagi," ujar dia.

Saat ini, kondisi ekonomi Indonesia tengah dihadapkan pada konsumsi masyarakat yang rendah, padahal inflasi sudah mampu ditekan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

Didik mengatakan, saat ini lebih baik Presiden Jokowi fokus pada hal itu sembari tetap mendorong investasi demi memperbaiki kualitas ekonomi Indonesia ke depannya. (Yas)

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya