Liputan6.com, Jambi - Kepala Polisi Republik Indonesia, Jenderal Tito Karnavian sejak Jumat sore, 4 Agustus 2017 tengah berada di Jambi. Ia diagendakan melakukan sejumlah rangkaian kegiatan selama dua hari di daerah ini.
Salah satunya adalah meninjau kesiapan petugas dari Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), khususnya dari personil kepolisian.
Melalui Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rikwanto yang ikut mendampingi Kapolri mengatakan, seluruh jajaran polisi khususnya di daerah rawan Karhutla seperti di Jambi harus siap siaga.
Baca Juga
Advertisement
Bahkan ia menegaskan, kesiapan dan upaya pencegahan Karhutla menjadi salah satu bahan evaluasi bagi seluruh jajaran Polda oleh Kapolri. "Jadi bila ada Polda tidak bisa (mencegah karhutla), pergantian (Kapolda atau Kapolres) bisa saja terjadi oleh Kapolri," ucap Rikwanto.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian tiba di Jambi sejak Jumat sore kemarin sekitar pukul 16.30 WIB dengan menggunakan pesawat jet khusus milik Polri. Beberapa petinggi ikut dalam rombongan. Di antaranya, Kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror, Irjen M Syafi'i, Kadiv Propam Polri, Brigjen Martuani Sormin dan Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rikwanto.
Berdasarkan jadwal, beberapa agenda kegiatan Kapolri selama dua hari di Jambi adalah meninjau inovasi teknologi informasi milik Polda Jambi. Di antaranya, program quick response, vicon intranet Polri mobile dengan tablet, program e-Samsat, Regiden Center, quick response Ditlantas dan aplikasi rumah sakit Bhayangkara Jambi berbasis Android.
Kapolri juga meninjau kesiapan aparat Polda Jambi dalam penanganan Karhutla. Kemudian dilanjutkan dengan pemusnahan senjata api rakitan yang diserahkan warga. Lalu penyerahan bantuan untuk pondok pesantren dan anak yatim.
Dari data pos penanganan Karhutla Jambi, luas kebakaran sejak Januari hingga Juli 2017 mencapai lebih dari 300 hektare. Sejak sepekan terakhir, tiga pesawat helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diperbantukan di Jambi sudah melakukan 500 kali penyiraman melalui udara atau bom air.
Beberapa lokasi kebakaran yang di bom air seperti di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Tebo, Muarojambi serta beberapa daerah yang berbatasan dengan Provinsi Riau.