Telkom Resmikan Sukabumi Jadi Kota Fiber Optic Pertama

Sukabumi menjadi kota pertama di Indonesia yang dibangun 100 persen kabel serat optik (fiber optic) oleh Telkom.

oleh Corry Anestia diperbarui 05 Agu 2017, 17:00 WIB
Peresmian Telkom Modern City pertama di Indonesia bertempat di T-Cloud Sukabumi, Jumat (4/8/2017). (Doc: Telkom)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka program modernisasi jaringan dari kabel tembaga menjadi 100 persen serat optik (fiber optic), Telkom meresmikan Sukabumi, Jawa Barat, sebagai kota pertama Telkom Modern City di Indonesia pada Sabtu (5/8/2017).

Adapun, peluncuran Telkom Modern City pertama ini dilakukan oleh Direktur Network dan IT Solution Telkom, Zulhelfi Abidin serta Wali Kota Sukabumi, Mohamad Muraz.

Untuk menandai perubahan sistem jaringan menjadi serat optik, dalam peresmian ini Telkom juga menonaktifkan STO (Sentral Telepon Otomat) Sukabumi serta 59 STO lainnya di seluruh Indonesia.

"Proses pembangunan modern city ini memakai waktu sekitar tiga tahun. Kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan dukungan pemerintah setempat sehingga program ini terwujud," ujar Zulhelfi dalam keterangan pers yang diterima Tekno Liputan6.com.

Menurut Zulhelfi, program ini bertujuan meningkatkan kualitas layanan pelanggan dan masyarakat. Dengan begitu, masyarakat dapat menikmati kualitas layanan yang jauh lebih mumpuni, mulai dari layanan TIK hingga Internet of Things (IoT).

Saat ini Sukabumi menempati perangkat ke-8 dari 25 kota proyek percontohan smart city dalam hal kesiapan infrastruktur. Adapun, dalam hal ini, Telkom mendukung penyediaan jaringan internet untuk seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Telkom juga mendukung 15 puskesmas di Sukabumi dengan mengembangkan aplikasi E-Puskesmas beserta jaringan internetnya. Termasuk jaringan dan server layanan CCTV online milik Dinas Perhubungan Kota Sukabumi yang dapat dinikmati warga.

"Sektor UKM atau industri lain dapat menikmati layanan digital ini untuk menggenjot produktivitas. Apalagi teknologi serat optik mampu menyediakan bandwith lebih besar dan meminimalisasi risiko gangguan," ungkap Zulhelfi.

(Cas)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya