Liputan6.com, Jakarta: Sekalipun cuaca masih hujan, puluhan relawan dan anggota tim penyelamat (SAR) gabungan sudah diturunkan ke lokasi bencana di Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, dengan menggunakan kapal Badan SAR Nasional dari Nanggroe Aceh Darussalam.
"Sesuai dengan yang diinstruksikan pemerintah daerah terkait penanganan tanggap darurat diperpanjang, yang jelas informasinya ada 14 hari," ujar Endang Suhendar, koordinator tanggap darurat dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP), saat ditemui di Kecamatan Sikakap, Kamis (4/11).
Advertisement
Endang menjelaskan, mengerahkan 60 personel menuju tiga dusun yang diperkirakan masih terdapat korban hilang. Menurut Endang, para petugas dan relawan terus berupaya mendistribusikan logistik dan pelayanan kesehatan yang dinilai saat ini sudah dilakukan maksimal.
Namun diakui masih ada kebutuhan dasar korban yang belum terpenuhi. Karena itu hari ini sekitar 60 anggota dari Badan SAR Nasional gabungan dikerahkan ke lokasi yang diperkirakan masih ada korban tertimbun. Seperti Meite Baru-Baru di Pulau Pagai Utara dan Eruk Paraboat di Pagai Selatan.
Operasi tanggap darurat yang memasuki hari ke-10 tetap akan dilanjutkan sampai hari ke-14. Terutama demi memenuhi kebutuhan dasar korban. Koordinator lapangan Badan SAR Nasional Akmal menyatakan, dua dari tiga dusun yang menjadi fokus pencarian adalah Eruk Pararboat di Desa Malakopak dan Maonai di Bulasat, Kecamatan Pagai Selatan.
Adapaun hingga hari ini jumlah korban tewas belum bertambah, yakni masih 428 orang, sedangkan 74 orang dinyatakan hilang. Sementara itu, tim relawan dari rumah sakit lapangan yang dibangun Batalyon Kesehatan Kostrad di Sikakap masih merujuk beberapa pasien ke Padang, Sumbar, menggunakan helikopter milik Palang Merah Indonesia yang kini ada tiga unit.(ANS)