Liputan6.com, Singapura - Ketua Parlemen Singapura Halimah Yacob memastikan dirinya akan ikut dalam pemilihan presiden September mendatang. Halimah mewakili kelompok masyarakat etnis Melayu.
Konfirmasi tersebut disampaikan Halimah dalam acara gala dinner anggota parlemen Singapura Minggu, 6 Agustus 2017 lalu.
"Saya ingin menginformasi pada Anda sekalian, saya akan bertarung dalam pemilihan presiden mendatang," ucap Halimah, seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin (7/8/2017).
Untuk memuluskan keinginannya, Halimah berencana mundur dari jabatan ketua parlemen. Pengunduran diri dilakukan pada Senin pekan ini.
Halimah menyebut, rencana pengunduran diri telah diketahui Perdana Menteri Lee Hsien Loong. Ia pun sudah mengajukan beberapa nama untuk menggantikan posisinya.
Berbicara kepada beberapa media Singapura usai acara, Halimah mengatakan tak mudah memutuskan diri ikut serta dalam pemilihan presiden. Berpikir mengenai keikutsertaan pun memakan waktu lama.
Baca Juga
Advertisement
"Peran presiden sangat berat, dan mempunyai tanggung jawab besar dan harus dipertimbangkan dengan hati-hati," kata dia.
"Saya merasa sangat rendah hati dan terhormat, warga Singapura meminta saya untuk mempertimbangkan diri dalam pemilihan presiden," ucap Halimah.
Dia mengatakan, jika nantinya terpilih, Presiden Singapura harus menjalankan peran sebagai pemersatu bangsa dan saluran untuk menyebarkan nilai-nilai baik bagi negara.
"Dan presiden harus sepenuh hati melayani Singapura dan seluruh rakyat Singapura," ujar Halimah.
"Presiden seperti itu yang saya dambakan," tegas perempuan tersebut.
Pencalonan diri Halimah mewakili etnis Melayu menjadi pergunjingan sejumlah orang. Pasalnya, ayah dari perempuan berhijab ini adalah seorang keturunan etnis India.
Simak video berikut: