6 Mitos Gerhana Bulan dari Penjuru Dunia

Peristiwa gerhana bulan selalu terkait dengan mitos-mitos yang mengiringinya.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 07 Agu 2017, 13:00 WIB
Keindahan gerhana bulan di atas langit kota San Jose di Rancho Redondo, Sabtu (4/4/2015). (REUTERS/Juan Carlos Ulate)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia kembali dikunjungi fenomena alam yang unik. Kali ini, gerhana bulan sebagian akan menyambangi Indonesia pada peralihan hari dari tanggal 7 ke 8 Agustus 2017.

Seperti dilansir dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gerhana bulan mulai terjadi pada pukul 22.48 WIB, Senin (07/08/2017). Selanjutnya, gerhana bulan sebagian dimulai pukul 00.22 WIB.

"Puncak gerhana terjadi pukul 01.20 WIB," tulis BMKG.

Gerhana bulan sebagian akan berakhir pada pukul 02.18 WIB dan berakhir seluruhnya pada 03.52 WIB, Selasa 8 Agustus.

Sementara itu, peristiwa gerhana bulan selalu terkait dengan mitos-mitos yang mengiringinya. Dikutip dari beberapa sumber, berikut mitos-mitos yang biasa berhembus kala gerhana bulan terjadi.

1. Bulan dimakan Batara Kala

Kepercayaan yang masih dipegang di beberapa daerah di Jawa hingga kini. Warga setempat percaya gerhana bulan merupakan pertanda datangnya Batara Kala. Bulan yang perlahan menghilang adalah isyarat raksasa Batara Kala tengah memakan bulan.

Untuk mengusir sang raksasa, warga akan menabuh lumpang (tempat penumbuk dari besi) dengan harapan suara dari lumpang akan menakuti Batara Kala. Tak hanya itu, para wanita hamil juga turut mengolesi perut mereka dengan abu sisa pembakaran dengan harapan anak yang dikandung tidak dimakan sang raksasa.

2. Bulan dimakan oleh Jaguar

Tak jauh berbeda dengan kepercayaan yang dimiliki oleh orang Jawa kuno, suku Inca kuno percaya bahwa gerhana bulan merupakan pertanda buruk, yaitu jaguar yang memakan bulan. Berdasarkan catatan sejarah, ketakutan tersebut berlandaskan atas keyakinan bahwa setelah memakan habis bulan, jaguar akan turun ke Bumi dan memakan semua manusia.

Oleh karena itulah, suku Inca membuat suara gaduh dengan harapan hewan tersebut takut. Mereka akan memukul segala benda sambil berteriak-teriak sepanjang malam saat terjadinya gerhana bulan.

3. Bulan yang terluka dan berdarah

Berdasarkan kepercayaan suku Hupa di bagian utara California, gerhana bulan yang terjadi merupakan pertanda bulan terluka diserang hewan peliharaannya sendiri. Menurut mereka, bulan sesungguhnya memiliki 20 istri dengan banyak hewan peliharaan seperti singa dan ular.

Saat bulan terlambat dan tidak memberi makan hewan peliharaannya, mereka akan menyerang bulan dan membuatnya berdarah. Setelah itu, para istri akan menyembuhkan bulan dan menjaganya dari serangan hewan peliharaan bila terjadi kembali.


4. Racun yang tersebar ke Bumi

Sejumlah fotografer dan mahasiswa terlihat mengabadikan momen tersebut di puncak menara Iqra kampus Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Racun yang tersebar ke Bumi

Lain lagi dengan keyakinan di Jepang. Mereka percaya bahwa sewaktu gerhana bulan terjadi, ada racun yang disebarkan ke Bumi. Untuk menghindari air di bumi terkontaminasi racun tersebut, mereka pun menutupi sumur-sumur sumber air mereka.

5. Kedatangan sang naga

Orang-orang Tiongkok memiliki kepercayaan lain terkait gerhana bulan. Bagi mereka, gerhana bulan adalah waktu yang mengerikan untuk keluar rumah. Sebab saat itu, mereka percaya seekor naga raksasa tengah menelan bulan. Untuk menakuti-nakuti sang naga, orang dewasa akan menyembunyikan petasan sebanyak yang mereka punya.

6. Penampakan ibu bulan

Kepercayaan orang-orang asli Amerika mengatakan bahwa gerhana bulan merupakan pertanda Ibu Bulan tengah menampakkan diri. Kehadirannya dipercaya sebagai pembawa penerangan dan membersihkan jiwa, energi, emosional, dan spiritual manusia. Khususnya bagi para wanita yang ada di Bumi.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya