Liputan6.com, London - Seorang pendeta mengklaim, Putri Diana pernah bertanya padanya apakah memungkinkan baginya untuk menikahi kekasihnya, Dodi Fayed, seorang pria muslim asal Mesir.
Lady Di disebut-sebut bicara dengan Pendeta Frank Gelli sesaat sebelum ia tewas dalam sebuah kecelakaan tragis di Pont de l'Alma, Prancis, pada 31 Agustus 1997.
Pendeta Anglikan itu bertugas di St Mary Abbots yang terletak di Kensington, London Barat. Lokasi ini berdekatan dengan Istana Kensington, kediaman Putri Diana.
Dalam bulan-bulan terakhir jelang kematiannya, Putri Diana dikabarkan kerap mendatangi gereja itu. Meski demikian, ia tetap menjaga situasi agar tidak memicu kehebohan.
Pendeta Gelli mengisahkan bagaimana Diana bertanya kepadanya tentang pernikahan. Pria itu yakin, Princess of Wales tengah meminta persetujuan untuk menikahi seorang muslim.
"Dia ingin tahu apakah mungkin dua orang yang berbeda agama menikah. Saya sampaikan padanya itu mungkin," ujar Pendeta Gelli kepada The Sunday Express seperti Liputan6.com kutip dari Daily Mail pada Senin (7/8/2017).
"Ketika kami sedang bicara, teleponnya berdering. Itu jelas dari Dodi. Matanya berbinar. Ketika dia hendak pergi, dia bertanya apakah saya dapat memberikan pelayanan ketika dia menikah. Cintanya jelas sekali," tambahnya.
Saat tengah berlayar dengan kapal pesiar milik Dodi di Laut Mediterania, Putri Diana menelepon Gelli. Ia sampaikan bahwa dirinya punya kabar baik.
Baca Juga
Advertisement
Pendeta itupun diminta untuk menemuinya di Istana Kensington sekembalinya ia dari berlibur. Namun, takdir berkata lain. Beberapa hari berikutnya dunia dikejutkan dengan tewasnya pasangan kekasih tersebut.
"Saya yakin jika Diana dan Dodi tidak tewas, mereka akan menikah," tutur Gelli.
Pendeta Gelli menggambarkan bahwa Diana bahagia jatuh cinta dengan Dodi. Menurutnya, ibu dua anak tersebut mendambakan membangun masa depan dengan pria itu.
Pengakuan Gelli sendiri muncul untuk pertama kali tiga tahun lalu setelah kematian Diana dan Dodi. Namun, Gelli menegaskan bahwa ia tidak sekalipun mengkhianati Diana.
Gelli meyakini bahwa jika Diana menikah di gerejanya maka akan memicu ketegangan di Gereja Inggris mengingat fakta bahwa Dodi seorang muslim.
Sosok Gelli, selain memiliki kedekatan dengan Diana, juga populer di kalangan pengusaha dan para politisi. Diana mengatakan, ia menyukai Gelly karena yang bersangkutan supel, percaya diri, dan memiliki kemampuan untuk mendengarkan.
Meski Diana meminta agar Gelli cukup memanggilnya dengan namanya saja, namun pria itu tetap menggunakan "Yang Mulia".
Lebih lanjut Gelli menambahkan, Diana sangat ingin mengetahui pandangannya tentang gaya hidup umat muslim, terutama bagaimana wanita diperlakukan di komunitas Islam.
Gelli mengungkap, Diana terkesan dengan rasa hormat yang didapatnya dari Dodi dan ia yakin bahwa pria muslim itu dapat memberikannya cinta dan rasa aman.
Saat bertugas untuk memperingati kematian Diana yang diadakan di luar Istana Kensington, Pendeta Gelli mengatakan, "Putri Diana seorang yang luar biasa, filantropis yang peduli".
"Dia kadang-kadang datang ke gereja dan duduk di barisan belakang, berdoa," ungkap Gelli.
Pendeta Gelli meminta agar semua orang tidak hanya mendoakan pasangan Diana dan Dodi, namun juga Pangeran William dan Pangeran Harry.
Terkait dengan peringatan 20 tahun kematian Putri Diana, Gelli yang meraih gelar sarjana dalam bidang teologi, pendidikan dan studi Islam berencana menggelar sebuah layanan. Ia belum memutuskan lokasinya.
Tonton video menarik berikut: