Liputan6.com, Jakarta Saur Sepuh menjadi sebuah legenda drama radio yang terkenal di republik ini. Tentu sebagai drama yang hanya mengandalkan suara, banyak hal yang harus diperhitungkan agar pendengar bisa menikmati cerita. Lalu bagaimana cara untuk menyajikan drama radio sehingga diminati masyarakat?
“Di sinilah uniknya sandiwara radio, bagaimana hanya melalui suara, kita bisa mengajak pendengar ikut seolah-olah ikut masuk dalam cerita itu,” ungkap Ferry Fadly, dalam Zona 80 Episode Saur Sepuh.
Advertisement
Menurut Ferry, rahasia dalam drama radio sendiri ada dari cerita dan pembawaan sang pemeran, melalui suara yang dikeluarkan. Mulai dari intonasi yang tepat, eskpresi saat berucap, hingga menjiwai peran yang telah diberikan. Bukan hanya itu, cerita Saur Sepuh juga semakin mudah ditangkap para pendengar karena ada narrator yang membibing alur naratifnya.
Berbagai hal pendukung juga mengambil peran penting, mulai dari suara efek yang dikeluarkan seperti hujan dengan rintik hujannya, atau petir dengan suaranya yang keras. Hingga deskripsi mengenai tokoh yang cantik dan tampan, melalui dialog yang disampaikan. Sehingga para pendengar dapat membayangkan, apa yang benar-benar terjadi dalam cerita Saur Sepuh.
Saur Sepuh sendiri disiarkan dalam 20 episode, yang masing-masing episodenya memiliki 60 seri berdurasi 30 menit. Tentunya tidak mudah untuk menjaga perhatian para pendengar, ketika tidak ada jalan cerita maupun hal spesial yang diberikan dalam drama radio tersebut. Drama radio yang disiarkan tahun 1984 ini, berhasil memukau seluruh Indonesia dengan ditayangkan pada 240 stasiun radio.