Liputan6.com, Riau Dua petani di Desa Persiapan Mahato Hulu, Kecamatan Tambusai Utara, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, diserang buaya ketika mengayuh rakit di Sungai Puntung. Salah satu korban, Susanto, akhirnya terseret buaya. Delapan jam kemudian, Susanto ditemukan tak bernyawa lagi.
"Diserang sekitar pukul 09.00 WIB, korban baru ditemukan 8 jam kemudian atau sekitar pukul 17.30 WIB," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Riau, Komisaris Besar Polisi Guntur Aryo Tejo SIK, Senin (7/8/2017) petang.
Guntur menerangkan, kejadian bermula ketika korban bersama temannya, Eka Sudarman, ingin pergi ke kebun di desa sebelah, Rawa Seribu. Keduanya menaiki rakit dan melintasi Sungai Puntung.
Tanpa disadari, seekor buaya telah mengincar keduanya sejak mengayuh rakit. Tak lama kemudian, hewan dari zaman purbakala itu langsung menyerang rakit hingga keduanya terjatuh.
"Setelah rakit rusak, buaya tadi langsung menyerang korban bersama rekannya," kata mantan Kapolres Pelalawan ini.
Baca Juga
Advertisement
Sebelum menerkam Susanto, buaya juga sempat menyerang temannya. Dia sudah berusaha ditolong temannya, hanya saja gigitan buaya sangat kuat sehingga korban diseret ke dasar sungai.
Teman korban, Eka Sudarman berusaha mengejar hingga ke sungai. Karena korban sudah tidak terlihat lagi, Eka dengan perasaan takut langsung mencari bantuan warga sekitar.
Kepolisian yang mendapat laporan langsung ke lokasi bersama warga melakukan pencarian. Polisi ditemani beberapa warga menaiki sampan dan menyusuri hingga ke hulu sungai.
"Teman korban, juga mendapat gigitan di bagian paha," ucap Guntur.
Beberapa jam dicari, akhirnya korban berhasil ditemukan. Hanya saja korban sudah tidak bernyawa dan jasadnya mengapung di sungai dengan sejumlah luka.
"Korban kemudian dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan," kata Guntur.
Kejadian ini menambah panjang rentetan peristiwa buaya menyerang manusia. Sebelumnya, kejadian serupa dialami petani sagu di Kabupaten Siak. Korban juga meninggal dunia setelah diseret dari sungai hingga ke laut.