Liputan6.com, Malang Peristiwa tewasnya bocah Sasa karena digigit anjing pitbull di rumahnya di Jalan Candi Penataran 10 Kota Malang, Jawa Timur, menyisakan kepedihan. Pihak kepolisian sendiri butuh dua jam lebih untuk menjinakkan sekaligus mengambil anjing dari kandangnya.
Kepala Unit K9 Polres Malang Kota, Aiptu Imam Muson Ridho, mengatakan timnya harus menganalisis perilaku anjing pitbull itu lebih dulu sebelum menjinakkan dan membawanya ke Polres.
"Kami amati dulu, karena setelah insiden itu anjing tidak yakin dengan orang baru yang mendekat. Bahkan, kami beri sosis, akhirnya anjing itu mau dipegang kepalanya," kata Imam di Malang, Senin (7/8/2017).
Baca Juga
Advertisement
Khawatir masih akan meronta dan membahayakan warga, mulut anjing itu terpaksa dilakban. Peristiwa bocah Sasa digigit anjing itu terjadi pada Minggu, 6 Agustus sekitar pukul 15.00 WIB. Anjing bisa dinaikkan ke atas mobil dan dibawa ke Unit K9 Polres Malang Kota sekitar pukul 18.00 WIB.
"Setelah semalam dan yakin mental anjing itu membaik, barulah kami pindahkan ke penitipan mitra kami," ucap Imam.
Secara fisik anjing tersebut terlihat sangat baik. Imam menduga anjing itu kaget saat korban mendekat, sehingga menyerang dan menggigit. Kaget dan menggigit itu bisa berlaku pada orang yang baru dikenal sampai pemiliknya sendiri.
"Kalau kaget, meski itu majikannya sendiri, tetap saja digigit walau hanya sebentar. Kandangnya masih layak dan diikat dengan rantai besar," kata Imam.
Bocah Sasa tewas dengan luka parah di leher dan wajahnya akibat digigit anjing pitbull tersebut. Nenek korban berupaya mengusir anjing agar menjauh dari tubuh cucunya dengan cara menyemprot dengan air, tapi tak berhasil. Anjing baru benar-benar menjauh menuruti perintah Wisnu, ayah korban, yang tiba di rumah setelah peristiwa nahas itu terjadi.