Liputan6.com, Jakarta Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti menyayangkan kondisi Laut Natuna, yang masih ditemukan terumbu karang mati dan tumpukan sampah plastik.
Sebab, terumbu karang yang mati dan sampah plastik mencemari sebagian laut di Pulau Natuna. Ini akibat masyarakat atau nelayan yang belum begitu peduli terhadap peran laut bagi kehidupan masa depan.
"Sangat disayangkan laut kita yang begitu cantik tidak terawat, karang banyak mati serta sampah plastik," kata Susi saat meninjau Sentral Perikanan dan Kelautan (SKPT) di Selat Lampa, seperti dikutip Selasa (8/8/2017).
Baca Juga
Advertisement
Penangkapan melalui pengeboman dan pukat hari harimau disebut menjadi salah satu tradisi penangkapan yang digunakan nelayan hingga kini. Sementara, sampah plastik yang banyak tersebar bersumber dari limbah rumah tangga yang di buang sembarangan ke laut.
Pencemaran menjadi tanda jika kesadaran masyarakat terhadap laut sebagai sumber kehidupan masih kurang. "Laut menjadi sumber kehidupan kita di daerah kepulauan ini. Kapan perlu rumah pesisir itu menghadap laut. Jadikan laut ini beranda," pinta Susi.
Pulau Natuna, menurut Menteri Susi merupakan daerah yang memiliki laut yang indah dan cantik. Tak hanya pemerintah dan aparat, masyarakat pesisir juga diminta turut berperan menjaga laut di pulau ini.
Susi menegaskan, laut sebagai aset masa depan bangsa yang harus dijaga bersama kelestariannya.
Selama empat hari berkunjung ke Pulau Natuna, Susi mengaku masih mendapatkan informasi terkait pencemaran laut yang masih terjadi.
Di Natuna, Susi memang menyempatkan berkeliling menggunakan helikopter pribadi, berenang di laut dan bertemu dengan masyarakat setempat.
Kedatangan Susi juga untuk meninjau perkembangan pembangunan SPKT Selat Lampa yang akan diresmikan Presiden beberapa waktu ke depan. SKPT Lampa dilengkapi cold storage dan pusat pengolahan ikan. Di lokasi ini juga terdapat kantor administrasi pelayanan Dirjen Perikanan Tangkap, KKP.
Tonton video menarik berikut ini: