Polri Pastikan Tindaklanjuti Laporan Terhadap Viktor Laiskodat

Badan Reserse Kriminal Polri memastikan akan menindaklanjuti laporan terhadap Ketua Fraksi Partai Nasdem Viktor Laiskodat.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 08 Agu 2017, 12:16 WIB
Korwil DKI Jakarta Partai NasDem Victor Laiskodat (tengah) bersama Ketua DPP Partai NasDem Taufik Basari dan Sekretaris DPW Partai NasDem DKI Jakarta Wibi Adriano menyampaikan keterangan pers di Jakarta, Jumat (12/2). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Reserse Kriminal Polri memastikan akan menindaklanjuti laporan terhadap Ketua Fraksi Partai Nasdem Viktor Laiskodat. Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Ari Dono Sukmanto mengatakan pihaknya masih meneliti laporan yang masuk ke Bareskrim dari sejumlah pihak.

"Namanya laporan, ya diterima. Jalannya laporan dari sini, nanti ke Robinops (Biro Pembinaan Operasi) untuk pendataan. Baru ke direktorat," kata Ari di Bareskrim Polri, Gedung Kementerian Kelautan dan Periakanan (KKP), Jakarta Pusat, Selasa (8/8/2017).

Setelah diteliti, sambung dia, penyidik bakal melaksanakan penyelidikan atas laporan terhadap Viktor Laiskodat. Hal ini dilakukan guna mencari ada tidaknya tindak pidana dalam laporan itu.

"Ada atau tidak tindak pidana dalam peristiwa ini, makanya dilidik dulu," ucap Ari.

Dia mengatakan, penyidik juga akan memanggil sejumlah saksi guna dimintai keterangan atas perkara tersebut. "Ya nanti dilihat. Kan masih diteliti," tandas Ari.

Sebelumnya, video pidato Ketua Fraksi Nasdem di DPR RI, Viktor Laiskodat, yang diduga menuding empat partai prokhilafah. Partai tersebut adalah Gerindra, Demokrat, PKS, dan PAN.

"Celakanya, partai-partai pendukungnya itu ada di NTT juga. Yang dukung supaya kelompok ekstremis ini tumbuh di NTT, partai nomor satu Gerindra, partai nomor dua itu namanya Demokrat, partai nomor tiga itu PKS, partai nomor empat namanya PAN," kata pria yang mirip Viktor dalam video itu.

Namun, Ketua DPP Nasdem Zulfan Lindan menilai pihaknya adalah korban akibat video pidato Viktor Laiskodat di Kupang, NTT pada 1 Agustus telah diedit sedemikian rupa dan diviralkan.

"Kita korban karena kita dirugikan dengan video viral ini," tutur dia.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya