Liputan6.com, Jakarta - Setelah menuai berbagai polemik di masyarakat, patung Dewa Perang Kongco Kwan Sing Tee Koen yang bernama asli, Guan Yunchang atau Kwan Yintiang kini tertutup kain putih. Patung tersebut berdiri di halaman klenteng Kwan Swie Bio Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Baca Juga
Advertisement
Pasalnya patung yang dinobatkan sebagai patung tertinggi di Asia Tenggara itu tidak mengangkat budaya lokal karena Panglima Guan Yu tidak berjasa bagi Indonesia.
Keberadaan patung Guang Yu dipersoalkan oleh sejumlah organisasi masyarakat yang berunjuk rasa pada Senin 7 Agustus 2017 di depan DPRD Jawa Timur. Mereka meminta agar patung tersebut dirobohkan.
Permintaan ini langsung direspons oleh pengurus klenteng yang menggelar rapat untuk menanggapi penolakan sebagian masyarakat atas patung tersebut.
Forum Umat Beragama (FUB) juga memberi masukkan kepada pengurus klenteng Kwan Swie Bio. AKhirnya diputuskan, patung tersebut ditutup kain putih untuk sementara waktu.
Selanjutnya penutupan patung dan biayanya diserahkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat atas permintaan pengurus klenteng.
Patung Guang Yu yang dibangun pada September 2016 ini memiliki tinggi 30 meter dan menghabiskan dan Rp 2,5 milyar.
Konon patung ini juga dinobatkan sebagai patung tertinggi di Asia Tenggara. Padahal patung ini baru saja diresmikan oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Zulfikifli Hasan, pada Juli 2017.
Perwira Sakti
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6