Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi telah melantik 74 perwira pandu dari berbagai perusahaan dan instansi yang telah lulus dalam pendidikannya.
Budi Karya mengungkapkan kebutuhan jasa pandu kapal ini merupakan satu profesi yang penting. Karena tanpa mereka, kapal-kapal akan kesulitan bersandar di pelabuhan atau melintas di wilayah perairan tertentu.
Dicontohkannya di Selat Malaka. Budi Karya menyebutkan kedaulatan Indonesia di wilayah itu sangat tergantung kepada profesionalisme para tenaga pandu. Karena yang melintas perairan tersebut adalah kapal-kapal internasional.
"Karena di Selat Malaka ini jasa pandu kan sifatnya suka rela, jadi dengan peningkatan kualitas pandu yang kita miliki tentu akan menjadi daya tarik kapal-kapal yang melintas untuk menggunakan jasa kita," kata Budi Karya di kantornya, Selasa (8/8/2017).
Budi Karya menambahkan, saat ini jumlah petugas pandu yang dimiliki Indonesia yang beroperasi di wilayah Selat Malaka tersebut sebanyak 40 orang. Jumlah itu sampai sekarang dianggap cukup, hanya saja kualitas jasa pandu harus ditingkatkan.
Kebutuhan jasa pandu ini ke depan akan terus bertambah seiring dengan peningkatan jumlah pelabuhan dan kawasan perairan baru yang dilalui kapal-kapal besar.
"Pemanduan ini dikaitkan dengan misalnya kita akan mengembangkan Kuala Tanjung. Kuala Tanjung ini akan jadi pelabuhan yang besar sekali dan akan menjadi hub internasional," tambah Budi Karya.
Seperti diketahui, sebanyak 74 Perwira Pandu yang dilantik hari ini telah berhasil menyelesaikan Diklat Pandu Tk. II selama kurun waktu 5 (lima) bulan yang terbagi dalam 2 (dua) tahap pelatihan, yaitu Tahap I diikuti oleh 40 (Empat Puluh) siswa yang terdiri dari PT Pelindo I (14 siswa), PT Pelindo II (12 siswa), PT Pelindo IV (10 siswa), PT Krakatau Bandar Samudera (1 siswa), PT TPPI-Tuban (1 siswa), PT Adhiguna Putera (1 siswa), dan Swadana (1 siswa).
Sedangkan Tahap II diikuti oleh 34 (Tiga Puluh Empat) siswa yang berasal dari PT Pelindo III (32 siswa), PT Arutmin Indonesia (1 siswa), dan PT World Terminalindo (1 siswa). (Yas)
Advertisement