Liputan6.com, Moscow Apa yang disukai Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, ternyata juga diminati warga Rusia. Sate dan Nasi Goreng --dua ikon kuliner Indonesia -- benar-benar menjadi favorit di Negeri Beruang Merah itu, saat Festival Indonesia 2017 di Hermitage Garden, Moskow, Rusia, pada 4–6 Agustus 2017 lalu.
Makanan Indonesia makin digemari dan mudah diterima oleh warga Rusia. Terbukti, dari booth makanan nasi goreng dan sate ayam di festival ini tidak pernah sepi dari antrean. Kebanyakan pembeli merupakan warga negara Rusia.
Advertisement
"Booth Ladie's Club menjadi salah satu booth terlaris dalam gelaran Festival Indonesia ke-2 yang digelar pada 4-6 Agustus ini. Sejak hari pertama, menu-menu makanan khas Indonesia di booth ini menjadi primadona warga Rusia," ujar Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara, I Gde Pitana, yang didampingi Asdep Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika, dan Afrika Kemenpar, Nia Niscaya, Minggu (6//8/2017).
Event yang digagas Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Rusia ini menyajikan makanan khas Tanah Air seperti nasi goreng, sate ayam, sate kambing, mie goreng, dan tahu isi yang banyak diminati. Kebanyakan warga Rusia yang mendatangi booth ini ingin mencoba nasi goreng dan sate ayam.
"Tidak sampai sore hari, makanan yang dijajakan telah ludes. Bahkan, beberapa warga Rusia masih menyambangi booth ini dan menanyakan menu nasi goreng," ucap I Gde.
Selain menu makanan khas Indonesia, beberapa booth lainnya juga menjajakan buah-buahan tropis seperti mangga, pepaya, dan nangka yang langka di Rusia. Booth itu juga ramai didatangi warga Rusia yang hadir ke festival ini.
I Gde mengatakan, kegiatan tersebut ditujukan untuk meningkatkan brand awareness terhadap Wonderful Indonesia di Rusia.
"Rusia merupakan salah satu pasar utama pariwisata Indonesia dengan kontribusi wisatawan mancanegara (wisman) yang meningkat signifikan dengan target tahun ini, yaitu sebesar 108.000 orang," kata dia.
Pada periode Januari–Mei 2017, tercatat 52.189 kunjungan wisman asal Rusia ke Indonesia. Angkanya naik 62.14% bila dibandingkan dengan periode yang sama pada 2016, yaitu sebesar 32.187 wisman.
"Berdasarkan perkembangan peningkatan jumlah wisatawan asal Rusia, maka upaya promosi pariwisata perlu dilakukan secara terus menerus," ujar I Gde.
Semaraknya Festival Indonesia 2017 terlihat dari banyaknya jumlah stand. Setidaknya ada 40 UKM dan restoran serta waralaba ternama Indonesia yang ikut memamerkan produk-produknya. Branding Wonderful Indonesia meningkat dengan terpasangnya banner di area sekitar Hermitage Garden dan antusias pengunjung yang memenuhi Paviliun Indonesia.
"Mengangkat tema “Visit Wonderful Indonesia: Enjoy Its Diversity”, Kemenpar lebih menekankan pada potensi daerah-daerah di Indonesia pada bidang pariwisata, investasi, dan perdagangan," ucap I Gde.
Nia Niscaya menambahkan, Kemenpar juga mengenalkan destinasi-destinasi wisata prioritas Indonesia kepada pengunjung melalui aktivitas yang akan dilakukan di Paviliun Indonesia, mulai dari pemutaran TVC Wonderful Indonesia, pelayanan informasi pariwisata, kuis dan games untuk mendapatkan souvenir, hingga kesempatan mendapatkan kopi Indonesia dengan memposting foto di media sosial.
"Selain itu, Paviliun Indonesia juga menampilkan karnaval serta pertunjukan seni dari Malang Flower Carnival. Pilihan tema, atraksi, dan pertunjukan yang ditampilkan pada Festival Indonesia kali ini merupakan bagian dari upaya Kemenpar untuk terus mendorong wisatawan mengenal dan meningkatkan minat masyarakat Rusia untuk berwisata ke Indonesia," kata Nia.
Seperti yang diketahui, Indonesia memiliki 17.505 pulau dengan 223 juta penduduk dari 491 etnis dan suku berbeda, serta memiliki 726 bahasa yang berbeda pula.
"Identitas Indonesia adalah keberagaman destinasi mulai dari alam yang indah, pantai yang asri, keramahan penduduknya, hingga keunikan kebudayaan yang beragam menjadi suatu keharmonisan yang disajikan dalam atmosfer kenyamanan untuk wisatawan," kata Nia.
Menteri Pairiwisata, Arief Yahya, mengacungi jempol gelaran Festival Indonesia 2017 di Rusia. Menurutnya, Rusia merupakan negara dengan pendapatan per kapita mencapai 47,000 Dollar AS dan enam pekan cuti tahunan. Pasarnya sangat potensial bagi sektor pariwisata Indonesia.
“Hal tersebut karena panjangnya musim dingin di Rusia sehingga saat musim dingin, mereka mencari daerah wisata pantai yang kaya akan terpaan sinar matahari. Indonesia punya semua. Manfaatkan event ini untuk menggoda wisman Rusia ke Indonesia. Biarkan mereka mencintai kuliner Indonesia dulu, baru kemudian mencintai destinasi Indonesia. Salam Wonderful Indonesia,” ujar Arief .
(*)