Liputan6.com, Jakarta - Engineer Google, James Damore, dipecat karena menyebarkan manifesto anti-keberagaman. Manifesto itu dilaporkan membuat kaget internal Google dan industri teknologi besar, mengingat isu gender dan keberagaman sedang menjadi sorotan di Silicon Valley.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir Business Insider, Rabu (9/8/2017), Damore membenarkan pemecatan dirinya kepada Bloomberg. Alasan pemecatannya karena dinilai telah menyebarkan streotip gender. Seorang sumber juga membenarkan pemecatan tersebut, tapi juru bicara Google menolak mengomentari urusan pribadi.
Pemecatan Damore diketahui setelah Recode melaporkan memo dari CEO Google, Sundar Pichai, yang mengindikasikan isi manifesto tersebut telah melanggar kode etik perusahaan. Seorang juru bicara Google membenarkan isi memo tersebut.
"Menilai sekelompok kolega kami memiliki ciri, yang membuat mereka kurang sesuai secara biologis untuk pekerjaan tersebut adalah hal yang tidak sopan dan tidak baik," tulis Pichai.
Manifesto 10 halaman tersebut pertama kali tersebar di publik pada Sabtu (5/8/2017) bersamaan dengan artikel dari Motherboard. Manifesto lengkapnya juga sudah dirilis oleh Gizmodo pada hari yang sama.
Dalam manifesto bertajuk "Google's Ideological Echo Chamber", engineer itu juga menilai Google memerlukan toleransi lebih terhadap sudut pandang konservatif para karyawannya. Pichai dalam memonya setuju mengenai hal tersebut dan mengatakan Google harus lebih mempertimbangkan berbagai perspektif berbeda.
Adapun Damore dalam manifestonya mengkritik inisiatif Google yang bertujuan meningkatkan keberagaman gender dan ras. Menurutnya, Google lebih baik meningkatkan fokus pada keberagaman ideologis daripada kedua hal tersebut. Ia menilai perbedaan biologis antara laki-laki dan perempuan menyebabkan kurangnya representasi perempuan di dunia teknologi.
"Kita harus berhenti berasumsi kesenjangan gender menyiratkan seksisme," tulis Damore dalam dokumen manifesto tersebut.
(Din/Cas)