Liputan6.com, Malang Tim dokter hewan UPT Laboratorium Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Timur mengambil sampel darah anjing pitbull. Tujuannya, memastikan terjangkit virus atau tidak usai peristiwa bocah Sasa digigit anjing pitbull itu hingga tewas.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kota Malang, Sri Winarni mengatakan, anjing pitbull dikarantina selama 14 hari untuk diamati perilakunya sekaligus diuji kandungan darahnya di Laboratorium Kesehatan Hewan.
"Uji darah untuk memastikan apakah anjing terjangkit virus rabies atau tidak. Selama itu pula anjing dikarantina," kata Sri Winarni di Malang, Selasa (8/8/2017).
Baca Juga
Advertisement
Menurut dia, Dinas Pertanian bakal berkoordinasi dengan kepolisian untuk penanganan anjing tersebut. Rekomendasi ke kepolisian baru diberikan setelah masa karantina selesai. Termasuk ada hasil uji laboratorium terhadap darah anjing tersebut.
"Kasus ini juga jadi pelajaran penting bagi pencinta anjing terkait hewan peliharaan," tutur Sri Winarni.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang, dokter hewan Anton Pramujiono menambahkan, hasil pengamatan sementara anjing terlihat normal.
"Tidak ada gejala rabies, tapi kami sudah ambil sampel darah untuk memastikannya. Anjing jenis ini harus ada perlakuan khusus dalam perawatannya," ujar Anton.
Anjing pitbull seharusnya di tempatkan di lokasi yang jauh dari pemicu bertindak agresif. Sementara ini, pitbull bernama Julio Cesar alias Sapi itu tak boleh banyak dikunjungi orang agar tidak stres. Pemberian pangan disarankan sehari dua kali berkaitan dengan kesejahteraan hewan.
"Soal pelanggaran hukum itu urusan kepolisian. Rekomendasi akan diberikan usai karantina dan uji darah," kata Anton.
Bocah Sasa digigit anjing pitbull bernama Julio Cesar alias Sapi itu pada Minggu, 6 Agustus lalu, sekitar pukul 15.00 di rumahnya. Korban luka parah pada leher dan wajah hingga tewas di lokasi kejadian. Kepolisian sejauh ini belum menetapkan tersangka atas peristiwa itu.
Kata Aktivis Satwa Tentang Pitbull
Kasus anjing Pitbull yang menggigit anak pemiliknya hingga berujung maut masih jadi perbincangan ramai di media sosial. Komunitas pecinta binatang yang tergabung dalam Gardasatwa Indonesia memberikan klarifikasi mengenai pandangan keliru tentang jenis anjing Pitbull.
"Mohon diingat, tidak ada jenis binatang apapun yang cocok untuk diadu," tulis mereka seperti dikutip Liputan6.com dari akun resmi Gardasatwa Indonesia.
Jenis anjing Pitbull adalah hewan yang sangat patuh terhadap perintah orang yang merawat atau memeliharanya. Pitbull bahkan sangat bersahabat dengan manusia, tipe hewan setia, cerdik, penyanyang dan sangat kuat.
"Karena itulah Pitbull sering disalah-gunakan oleh manusia-manusia tidak bertanggung jawab untuk mengumpulkan pundi rupiah dengan menjadikan anjing Pitbull sebagai binatang aduan untuk berjudi," tulis mereka lagi.
Kejadian Pitbull menggigit bocah di Malang menimbulkan efek ketakutan orang-orang awam pada anjing. Kejadian ini dinilai bisa mengaburkan sisi lain Pitbull.
"Angka anjing membunuh manusia sangat kecil jika dibandingkan dengan kasus manusia membunuh anjing," tulis Gardasatwa Indonesia.
Advertisement