Dana Kredit Usaha Rakyat Bengkulu Mengendap Rp 855 M, Kok Bisa?

Padahal, dana KUR itu dialokasikan bagi para pelaku UKM dan koperasi se-Provinsi Bengkulu.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 09 Agu 2017, 18:00 WIB
Sebanyak Rp 855 Miliar dana KUR yang dialokasikan untuk para pelaku umkm di Bengkulu masih mengendap di perbankan (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Liputan6.com, Bengkulu - Dana sebanyak Rp 855 miliar yang disiapkan untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dialokasikan bagi para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dan koperasi se-Provinsi Bengkulu hingga awal Agustus 2017, masih mengendap di bank pemerintah yang ditunjuk sebagai penyalur kredit.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu Endang Kurnia mengatakan, persoalan utama belum disalurkannya ratusan miliar rupiah dana KUR tersebut karena pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Koperasi dan UKM Bengkulu belum memperbarui atau memutakhirkan data.

"Hingga bulan Agustus ini, serapannya masih nol persen. Kendala utamanya update data dinas Koperasi dan UKM," ucap Endang di Kota Bengkulu, Selasa, 8 Agustus 2017.

Anggota DPR Daerah Pemilihan (Dapil) Provinsi Bengkulu, Dewi Coryati, mengaku kaget dengan kondisi ini. Sebab, dana KUR merupakan kebutuhan utama para pelaku UKM. Bila dibiarkan, tentu akan berpengaruh bagi perkembangan ekonomi Bengkulu secara umum.

"Kita coba koordinasikan dengan pemerintah daerah, sangat disayangkan jika alokasi dana itu tidak dimanfaatkan," ujar Dewi.

Adapun Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bengkulu Adil Lusrah Boerman mengaku sudah mendampingi 140 UMKM dalam tiga bulan terakhir. Bahkan, mereka sudah mengajukan 430 proposal KUR kepada pihak bank penyalur.

"Jika persoalan update data yang menghambat, kami akan telusuri dan segera membenahinya," kata Adil.

Saksikan video menarik di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya