Liputan6.com, Washington DC - Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore memprediksi Presiden Donald Trump akan mengakhiri masa jabatan secara prematur dengan alasan etis.
"Kita baru enam bulan berada dalam 'eksperimen' Trump. Beberapa coba-coba yang dilakukannya bisa berakhir lebih cepat karena alasan etis," ucap Gore, seperti dikutip The Star, Rabu (9/8/2017).
Pernyataan Gore disampaikan dalam pemutaran perdana film terbaru mengenai perubahan iklim di European Premiere berjudul An Inconvenient Sequel: Truth to Power.
Komentar Gore disambut tawa seluruh tamu yang hadir. Ia pun mengaku bahwa pernyataan tersebut bernada provokatif.
Pada kesempatan tersebut, Gore menyinggung keputusan Donald Trump keluar dari perjanjian iklim Paris. Dia menegaskan, kebijakan mematuhi perjanjian iklim Paris adalah bagian tanggung jawab AS terhadap dunia.
Baca Juga
Advertisement
"Kami memiliki kesepakatan global dan orang AS adalah bagian kesepakatan itu meskipun Donald Trump memisahkan ini," sebut Gore.
Pria yang sempat mencalonkan diri sebagai Presiden AS tersebut menjelaskan keputusan Trump keluar dari perjanjian iklim membuatnya sakit hati.
Perasaan berat hati itu diyakini tak cuma dirasakan Gore seorang diri, tapi mayoritas warga AS pun merasakan hal yang sama.
Meski demikian, keputusan itu telah memicu komitmen negara lain untuk lebih kuat lagi mengurangi emisi gas rumah kaca.
Oleh karena Trump telah mengubah langkah AS, Gore berharap di masa mendatang negaranya punya pemimpin yang berkomitmen menghentikan pemanasan global.
"Kita bisa menang, yang kita butuhkan hanya kemauan politik," ucap dia.