Ali Adrian Jalani Paruh Musim Memuaskan di WSSP 300

Ali Adrian sudah mampu bersaing dengan pembalap Eropa yang sepatutnya bersaing di 10 atau 15 besar di WSSP 300.

oleh Defri Saefullah diperbarui 09 Agu 2017, 09:12 WIB
Ali Adrian (tengah) pada konfrensi pers paruh musim WSSP 300 (istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Ali Adrian Rusmiputro, pembalap muda berbakat Indonesia telah menuntaskan setengah musim pertama di ajang balap World Supersport 300 (WSSP 300) 2017 dengan hasil yang memuaskan.
 
Pembalap dalam naungan Pertamina Almeria Racing Team itu berhasil mengumpulkan 11 poin dari lima balapan yang telah bergulir pada 2017.  Keberhasilan tertinggi Adrian diperoleh dalam balapan yang berlangsung di Sirkuit Donington Park, Inggris. Pada putaran keempat itu, ia masuk 10 besar dengan finis di urutan 7.

Menurut Manajer Pertamina Almeria Racing, David Garcia, pencapaian Ali Adrian sudah sangat bagus. “Menurut evaluasi saya, paruh pertama kejuaraan yang dijalani Adrian sudah sangat bagus. Sebab, dia mampu berada di 10 atau 15 besar,” ucap David, seperti rilis yang diterima media.
 
“Dia satu-satunya pembalap asal Asia, dan secara teori hanya pembalap Eropa yang mampu berada di kelompok itu (10 atau 15 besar). Banyak orang yang mengira Adrian butuh waktu lebih lama untuk berada di posisi atas, tetapi kami (mencapainya) di pertengahan musim. Benar-benar menggembirakan,” katanya.
 
Menurut David Garcia, apa yang dicapai Ali Adrian bukan perkara mudah. Kompetisi di ajang WSSP 300 ini terbilang ketat, mengingat sepeda motor yang digunakan seluruh pembalap relatif setara.

Selain itu, total ada lebih dari 40 pembalap yang bersaing di lintasan. "Di satu balapan, Anda bisa berada di posisi enam dan balapan berikutnya bisa saja ada di posisi 40," ucap David.

Saksikan video menarik di bawah ini:


Kesulitan Ali Adrian

Ali Adrian kembali mendulang poin pada balapan World Supersport 300 di Sirkuit Donington park, Minggu (28/5/2017). (Karyaku)


Di sisi lain, Ali Adrian pun mengakui bahwa ia sempat mengalami kesulitan. terutama pada awal musim. Salah satu penyebabnya adalah perubahan parts atau suku cadang pada tunggangannya.

"Dua minggu sebelum balap pertama di Aragon kami mengganti satu parts di motor yang ternyata mengubah riding style dan confidence terhadap ban depan," ujar Ali Adrian.

"Satu minggu sebelum balap, ada official test di Aragon dan hasil yang kita dapat tidak maksimal. Tim melakukan modifikasi pada part tersebut dan hampir tidak ada perubahan," ujarnya.
 
Akibatnya, pada balapan pembuka, di Sirkuit Aragon, Spanyol, Adrian gagal mendapatkan hasil memuaskan. Di Aragon, Yamaha YZF-R3 yang menjadi tunggangan Adrian mengalami masalah. Ia harus dua kali masuk pit sebelum akhirnya berhenti di tengah lomba.
 
Pada putaran kedua di Sirkuit Assen, pemuda kelahiran 29 September 1993 ini mulai unjuk gigi. Meski sepeda motornya belum sempurna, Adrian mampu menunjukkan performa yang menjanjikan. Di sirkuit legendaris itu Adrian start dari posisi 25.

Satu lap menjelang finis, Adrian sudah berada di posisi 16 dan berusaha meraih posisi 15 untuk mendapatkan poin. Sayang, usaha Adrian kandas. Ia terlibat insiden dengan dua pebalap dan membuatnya terjatuh. Beruntung ia tidak mengalami cedera dalam kecelakaan itu.
 
“Pada lap terakhir, saat memasuki tikungan ke kanan, pebalap Gabriel Noderer di belakang saya memaksa masuk dari sebelah kanan, dan saat saya angkat motor ternyata pebalap lainnya Armando Pontone juga menekan saya dari sebelah kiri, sehingga membuat saya terjatuh,” jelas Adrian.
 
Dari 5 kali balapan di paruh pertama musim balap WSSP 300 2017 ini, Adrian telah mengumpulkan 11 poin dan berada di perigkat 18 klasemen dari 42 pebalap.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya