Liputan6.com, Bandung Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri mengajak kaum difabel atau orang berkebutuhan khusus untuk tetap optimistis dalam menjalani hidup dengan terus berkarya dan bekerja di berbagai bidang. Pemerintah terus mendukung dan memfasilitasi dengan mengadakan pelatihan khusus berupa keterampilan dan berwirausaha, serta menggelar bursa khusus bagi mereka.
"Saya harap rekan-rekan difabel tetap optimistis, tetap berkarya dan bekerja dengan hati. Bukan berapa besar materi yang diperoleh, tetapi seberapa besar keberkahan yang didapat dalam hidup," kata Menaker Hanif saat menghadiri acara Gebyar Pemberian Manfaat Kepada Penyandang Disabilitas se-Provinsi Jawa Barat di Bandung, Selasa, (8/8).
Advertisement
Selama ini, ujar Menaker, mereka yang berkebutuhan khusus juga turut memberikan kontribusi besar terhadap bangsa Indonesia. Sebagai anak bangsa, apa pun kondisinya semua harus bergerak maju dan terus memperbaiki diri supaya memiliki kualitas yang lebih baik.
"Banyak rekan-rekan difabel yang memiliki usaha sendiri dan bisa membuka lowongan kerja. Malah mereka memiliki karyawan orang normal. Ini membuktikan bahwa kesuksesan adalah hak siapa saja, asalkan mau bekerja keras," kata Menteri Hanif.
Menurut dia, pembangunan ketenagakerjaan di Indonesia harus dilakukan secara inklusif dengan memberi akses kepada siapa saja dan apa pun kondisinya berhak mendapat akses pendidikan dan pekerjaan yang layak.
Pemerintah juga memberikan perlindungan kepada para penyandang disabilitas melalui jaminan sosial yang diselenggarakan BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan. Pemerintah juga mendorong perusahaan-perusahaan dan BUMN/BUMD turut memberikan kesempatan kerja kepada penyandang kebutuhan khusus sesuai dengan jenis dan derajat kecacatan, pendidikan dan kemampuannya.
Berdasarkan data Survei Satuan Kerja Nasional, pada Februari 2017, penduduk usia kerja difabel secara mencapai 21.930.529 orang, sedangkan yang termasuk angkatan kerja sebanyak 11.224.673 orang (51,18 persen). Angkatan kerja disabilitas yang bekerja sebanyak 10.810.451 orang (96,31 persen) dan sisanya sebanyak 414.222 orang (3,69 persen) menganggur.
Sementara itu, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto yang juga hadir di acara tersebut mengungkapkan bahwa jaminan sosial yang diberikan oleh BPJS merupakan bentuk kehadiran negara dalammelindungi warganya.
"BPJS Ketenagakerjaan hadir bagi seluruh masyarakat pekerja tanpa, termasuk kepada penyandang kebutuhan khusus,” kata Agus.
Menurutnya, pemerintah sangat serius memperhatikan kesejahteraan masyarakat pekerja. Jika terjadi kecelakaan kepada pekerja dan harus dirawat di rumah sakit misalnya, maka BPJS Ketenagakerjaan akan menanggung semua biayanya sampai sembuh, tanpa ada batasan biaya.
Pada acara tersebut, Menaker Hanif bersama Dirut BPJS Ketenagakerjaan memberikan bantuan kepada beberapa penyandang cacat berupa mesin jahit, kaki palsu, kursi roda, dan beberapa barang lainnya.
(*)