Liputan6.com, Denpasar - Hingga kini tim gabungan bentukan Polda Bali belum berhasil mengidentifikasi penganiaya dan perampas senjata milik seorang anggota Brimob yang tengah bertugas di Ayana Hotel, yakni Brigadir Ida Bagus Sudah Suwarna.
Olah tempat kejadian perkara (TKP) sudah dilakukan. Namun, polisi kesulitan mengungkap perampas senjata jenis AK 101 beserta satu magazin berisi tiga peluru hampa dan 27 peluru karet. Pasalnya, di sekitar lokasi tak ada saksi yang melihat secara langsung peristiwa itu. Kamera pengawas (CCTV) pun minim.
Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Hadi Purnomo, mengaku langsung mengerahkan anggotanya untuk menyisir sekitar lokasi. Areal menuju pintu masuk kawasan hotel juga dijaga ketat. Razia dilakukan intensif, termasuk menyisir kamar kos di sekitar lokasi bekerja sama dengan pemuka desa adat setempat.
"Tim sudah dibentuk untuk mengungkap kasus ini. Pelaku dan motifnya hingga saat ini masih dalam penyelidikan," kata Hadi, Rabu (9/8/2017).
Baca Juga
Advertisement
Menurut dia, tak ada CCTV di sekitar lokasi kejadian. Hanya di sekitar kantin tempat korban makan siang terdapat CCTV. Hadi mengaku sudah memeriksa CCTV tersebut.
Hadi mengaku masih terus menggali keterangan dari anggota Brimob yang masih dirawat di Rumah Sakit Trijata Denpasar. Sebelumnya, sekitar pukul 11.00 Wita pada Selasa, 8 Agustus 2017, korban bersama rekannya yang bernama Alam meminta izin makan siang di sela tugas jaganya di Rimba Resort yang berjarak sekira 500 meter dari tempat jaganya.
Usai santap siang, korban lantas kembali ke pos jaganya. Ia berhenti sejenak untuk pergi ke toilet, sementara rekannya mendahului ke pos jaga.
Tak lama, korban ditemukan oleh seorang sekuriti atas nama Merdeka Yana dalam posisi duduk dan sudah tidak sadarkan diri dengan luka pada wajah sebelah kiri lebam, mata merah, dan muntah darah.
Saat ditemukan, anggota Brimob itu terlihat linglung atas peristiwa yang menimpanya. Selain dianiaya, senjata laras panjang korban juga dirampas.
Saksikan video menarik di bawah ini: