Liputan6.com, Washington D.C - Sebuah pesawat tanpa berawak atau drone Iran terbang mendekat hingga berjarak 30 meter dari pesawat tempur Angkatan Laut Amerika yang sedang bersiap untuk mendarat di kapal induk USS Nimitz di Teluk Persia.
Dikutip dari laman Voice of America, Kamis (10/8/2017), pihak militer Amerika mengatakan, pesawat jet Super Hornet F/A-18E sedang berputar di atas kapal induk USS Nimitz menunggu kesempatan untuk mendarat, ketika pesawat tak berawak Iran QOM-1 melakukan penerbangan yang 'tidak aman dan tidak profesional'.
Baca Juga
Advertisement
Pesawat F/A-18E bergerak untuk menghindari tabrakan dengan QOM-1 sehingga jarak lateral sekitar 60 meter, dan jarak vertikal kira-kira 30 meter.
Angkatan Laut Amerika itu mengatakan, para pejabat kapal induk telah menghubungi lewat radio berulang kali agar drone itu jangan terbang di sekitar kapal induk USS Nimitz.
"Insiden itu hanya terjadi satu kali, walaupun pesawat tak berawak tersebut telah terbang di daerah sekitar kapal induk USS Nimitz selama kira-kira tiga jam," ujar pejabat Angkatan Laut Amerika.
"Pesawat tak berawak itu tidak bersenjata pada saat terjadi insiden, kata pejabat tersebut menambahkan," tambahnya.
Kejadian semacam itu merupakan yang ke-13 kali antara pasukan maritim Amerika dan pasukan Iran tahun ini, menurut pernyataan Komando Angkatan Laut dan Pusat.
Bulan lalu, kapal perang Amerika Serikat USS Thunderbolt melepaskan beberapa tembakan peringatan ke arah sebuah kapal Iran di Teluk Persia, yang berada dalam jarak 140 meter dari kapal dan bergerak dengan kecepatan tinggi.
Saksikan video menarik berikut ini: