Kenapa Orang Mabuk Jadi Gampang Marah? Ini Kata Sains

Mengonsumsi minuman alkohol secara berlebihan dapat menyebabkan seseorang mabuk dan lepas kendali.

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 10 Agu 2017, 18:30 WIB
Ilustrasi Orang Mabuk. Ilustrasi: freepik

Liputan6.com, Jakarta Efek mengonsumsi minuman alkohol berlebihan dapat menyebabkan seseorang hilang kesadaran dan kendali atau mabuk. Saat kondisi ini terjadi pada seseorang, tak sedikit juga mereka mengalami perubahan emosi dan lebih gampang marah.

Penelitian sains berhasil mengungkap kaitan alkohol dan efek psikologis orang yang sedang mabuk. Meski menurut penelitian alkohol bisa menjadi salah satu obat untuk mengubah mood (suasana hati), kondisi mabuk justru bisa merugikan diri sendiri dan orang sekitar.

Dilansir dari laman Science Alert, Kamis (10/8/2017), mabuk atau intoksikasi dapat membuat individu mengalami peningkatan euforia, relaksasi, mudah konsentrasi, bahkan mengurangi kecemasan dan ketegangan. Sayang, efek positif yang dirasakan dari alkohol ini bisa berbanding terbalik jika kandungan alkohol dalam tubuh mulai hilang.

Penelitian yang dilakukan oleh Sally Adams, Lecturer in Health Psychology, Christine Griffin, Professor of Social Psychology, dan Paula Smith, Senior Lecturer in Psychology dari University of Bath, mengatakan ada dua fase yang menyebabkan orang mabuk mudah marah.

"Fase pertama, efek alkohol bisa membawa suasana positif dan menyenangkan. Ini terjadi pada saat konsentrasi alkohol dalam darah meningkat," kata peneliti.

Sementara, fase kedua saat konsentrasi alkohol dalam darah mulai menurun, umumnya tubuh akan merasa letih dan mood ikut menurun. "Pada fase (fase kedua) inilah menyebabkan orang mabuk jadi mudah marah," kata peneliti.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya