Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengancam bila ada warga mampu, tapi sengaja menunggak iuran, maka akan diusir dari rumah susun (rusun).
Sebab, saat ini masih ada sekitar 11 ribu kepala keluarga (KK) yang antre untuk dapat menempati rusunawa milik Pemprov DKI. Sedangkan saat ini, sekitar 9 ribu KK menunggak sewa rusun atau senilai Rp 32 miliar.
Advertisement
"Bayangkan yang antre ingin dapat rusun capai hampir 11 ribu. Setiap hari saya terima mereka minta rusun dan mereka bersedia membayar iuran. Hidup di Jakarta emang harus kerja keras tahan banting," kata Djarot di Balai Kota Jakarta, Kamis (10/8/2017).
Djarot menegaskan, hidup di Jakarta memang keras. Bila memang tidak mampu membayar sewa rusun, Djarot menyebut banyak yang ingin menggantikan.
"(Diusir) kan peraturannya begitu. Kalau memang sengaja dia enggak mau bayar ya sudah banyak yang mau, loh. Kami akan segera perintahkan Dinas Perumahan untuk mengundang mereka yang antre," ujar dia.
Mantan Wali Kota Blitar itu mengatakan, dia belum dapat memastikan bahwa penunggak sewa rusun adalah korban gusuran.
"Belum tentu. Belum tentu (korban gusur). Makanya nanti kita lihat mana yang relokasi mana yang tidak. Jadi, warga relokasi akan kita kasih beberapa kebijakan," tandas Djarot.
Saksikan video di bawah ini: