Liputan6.com, Jakarta - Sandiwara radio dan film Saur Sepuh pernah mendulang kesuksesan besar di eranya. Untuk memenuhi espektasi besar penonton, Saur Sepuh The Series yang tak lama lagi tayang di SCTV, digarap dengan penuh keseriusan.
Untuk produksi episode awal saja, Saur Sepuh The Series sudah menjalani syuting di beberapa daerah di Indonesia serta melibatkan ratusan figuran. Semua dilakukan untuk menciptakan suasana dan kondisi yang real.
Baca Juga
Advertisement
"Kemarin pas kita syuting di Bromo aja ada 400 figuran yang kita minta ikut serta, orang Yogya jadi tentaranya. Kita juga sempat syuting di Lampung yang ada gajah-gajahnya, itu gajah beneran dan massive. Kostum juga kita siapkan 400 kostum," ucap David Suwarto, selaku Deputy Director Programming SCTV, di Senayan City, Jakarta, Rabu (10/8/2017).
Pembuatan set Saur Sepuh The Series juga dibuat dengan setail, seperti kerajaan, pedesaan dan lainnya. "Set ada lebih dari 10 set, ada kerajaannya, ada tempat kerajaan musuhnya. Kita buat semuanya dengan baik, dengan matang," papar David Suwarto.
Ia melanjutkan, "Saat ini kan ada enam kerajaan, jadi masing-masing sudah punya set yang berbeda. Masing-masing juga ada set kampung masing-masing yang berbeda, jadi semuanya dilakukan secara detil sesuai dengan yang kita inginkan."
Untuk itu biaya poduksi Saur Sepuh The Series jauh di atas rata-rata biaya produksi sinetron yang lainnya. "Yang ini tuh lima kali lipat dari sinetron yang biasa. Terutama dalam episode awalnya karena kita harus buat set lagi, kita booking tempat yang lebih besar dari biasanya, kita bikin kostum yang bisa merepresentasikan," tuturnya.