Timor Leste Beri Sinyal Bakal Gabung dengan Asosiasi MK se-Asia

Sinyal untuk mendapatkan anggota baru dilihat dari hadirnya, Timor Leste dalam acara asosiasi MK se-Asia tersebut.

oleh Reza diperbarui 10 Agu 2017, 15:29 WIB
Sinyal untuk mendapatkan anggota baru dilihat dari hadirnya, Timor Leste dalam acara asosiasi MK se-Asia

Liputan6.com, Solo Pertemuan organisasi the Association of Asian Court and Equivalent (AACC) Solo dinilai bisa menjaring anggota baru lainnya. Sebelumnya, anggota AACC termasuk Indonesia, Afghanistan, Azerbaijan, Kazakhtan, Korea Selatan, Malaysia, Rusia, Tajikistan, Thailand, Turki, Uzbekistan, Mongolia, Kirgistan, dan Myanmar.

Kini sinyal untuk mendapatkan anggota baru dilihat dari hadirnya Timor Leste dalam acara asosiasi MK se-Asia tersebut.

Chief of Justice Timor Leste, Deolindo dos Santos, mengatakan Timor Leste sendiri telah diundang untuk hadir dalam simposium AACC, Kamis, (10/8/2017). Ia mengungkapkan, Timor Leste berkesempatan untuk sharing mengenai pengalamannya dalam konstitusi.

“Kita saling sharing di acara ini, berbagai pengalaman negara-negara lainnya,” ujar Deolindo dos Santos saat ditemui Liputan6.com, Kamis (10/8/2017) di Hotel Alila, Solo. 

Mengenai simposium, Deolindo dos Santos mengatakan asosiasi ini anggotanya tidak terbatas pada negara Asia saja, tetapi ada juga negara lain, Eropa misalnya. Ia menambahkan, asosiasi ini dinilai positif. Apalagi kemarin ada asosiasi MK Afrika yang datang.

“Kita banyak belajar juga di acara simposium ini,” ujar Deolindo dos Santos.

Deolindo dos Santos mengatakan, nantinya buka tidak mungkin dari pengalaman dan pelajaran yang didapat dalam simposium ini, Timor Leste bakal ikut bergabung dalam asosiasi MK se-Asia tersebut.

“Suatu saat kita juga bisa menjadi anggota. Karena kita bagian dari Asia, suatu saat kita juga menjadi bagian dari anggota asosiasi ini,” tutur Deolindo dos Santos.

Namun, sebelum itu Deolindo dos Santos mengatakan dia akan mendiskusikan dahulu kepada dengan pemerintah Timor Leste.

“Suatu institusi independen tidak boleh melakukan agreement-agreement dengan institusi negara lain sepanjang belum ada pengesahan dan persetujuan dari pemerintahannya. Justru itu kita akan diskusikan dahulu. Kita jelaskan dulu kepada pemerintah bagaimana nanti masa depan. Tidak tertutup kemungkinan kita menjadi anggota, kita menjadi bagian dari Asia,” ujar Deolindo dos Santos.

Di Timor Leste, ucap Deolindo dos Santos, mempunyai sistem negara yang dibangun laiknya piramida. Jadi paling atas adalah Mahkamah Agung. Mahkamah Agung di sana yang menanganai masalah-masalah konstitusi. Selain itu, ada pula departemen yang menangani kasus perdata, masalah pidana, dan departemen menangani masalah administrasi.

 

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya