Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertemu putra sulung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono.
Pertemuan ini dinilai sebagai jalan pembuka komunikasi Partai Demokrat dengan pemerintah yang selama ini dianggap selalu berseberangan.
Advertisement
Menanggapi hal itu, Agus mengatakan, pertemuan dengan Jokowi di Istana sama sekali tidak membicarakan politik praktis yang saat ini sedang berkembang.
Bahkan, Agus Yudhoyono tak mau pertemuan itu dikaitkan dengan Partai Demokrat dan segala dinamika politik yang sedang berkembang.
"Saya tidak tahu itu dan tidak bicara sama sekali, dan saya tak bisa merepresentasikan Partai Demokrat," ucap Agus di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (10/8/2017).
Agus merasa bukan bagian langsung dari kepengurusan Partai Demokrat, meski sang ayah merupakan Ketua Umum Partai Demokrat. Dia merasa tidak berhak berbicara soal dinamika partai.
"Itu ada strukturnya, ada ketuanya, dan saya tidak ada dalam struktur. Kita tak bicara politik praktis, kita bicara hal-hal fundamental," Agus Yudhoyono menandaskan.
Partai Demokrat merupakan oposisi Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Karena itu, Demokrat kerap berseberangan dengan pemerintah, di antaranya soal UU Pemilu.
Partai Demokrat menjadi satu dari empat partai yang walk out dan tidak setuju dengan 20-25 persen presidential threshold hasil usulan pemerintah.
Kini, empat partai tersebut, termasuk Demokrat, tengah mengajukan judicial review UU Pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Sementara, Agus Yudhoyono sebelumnya menyebutkan, kunjungan ke Istana ingin meminta restu Jokowi terkait peresmian The Yudhoyono Institute yang akan digelar Kamis malam.
Saksikan video menarik berikut ini: