Setelah 44 Tahun, Bunga Bangkai Mekar Lagi di Dusun Nusakembang

Bunga bangkai tersebut diperkirakan tumbuh melalui biji buah atau spora yang dibawa oleh burung ketika bermigrasi.

oleh Gun ES diperbarui 10 Agu 2017, 18:31 WIB
Bunga bangkai setinggi sekitar 50 cm itu ditemukan di pekarangan depan rumah warga Dusun Nusakembang, Desa Sangkanayu, Purbalingga, Jateng. (Liputan6.com/Gun ES)

Liputan6.com, Purbalingga - Warga Dusun Nusakembang, RT 04/002, Desa Sangkanayu, Kecamatan Mrebet, Purbalingga, Jawa Tengah, dihebohkan dengan penemuan bunga bangkai raksasa. Bunga bangkai yang saat ini setinggi sekitar 50 centimeter itu ditemukan di pekarangan depan rumah Nurhadi.

"Dari tunas sampai sekarang itu sudah sekitar setengah bulan. Mekarnya itu sekitar seminggu yang lalu. Mekar penuhnya baru kemarin (Selasa, 8 Agustus 2017)," ucap Nurhadi, Rabu, 9 Agustus 2017.

Warga setempat menyebut bunga bangkai sebagai kembang suweg. Seingat Nurhadi, bunga beraroma busuk itu juga pernah muncul di desanya, namun puluhan tahun lalu.

"Dulu pernah tumbuh juga di kebun, tapi itu sudah lama. Waktu saya usia sekitar 15 tahunan. Lah, saat ini sudah 59 tahun," tuturnya.

Nurhadi pun memerhatikan pertumbuhan bunga bangkai tersebut dari hari ke hari. Awalnya, menurut dia, bunga bangkai tersebut bertunas. Selanjutnya, tumbuh kuncup kecil seperti jantung pisang, namun berwarna hijau.

Lambat laun kuncup itu membesar dan pada Selasa lalu, baru mulai mekar dengan warna merah tua. Setelah bunganya mekar, bau bangkai pun menyeruak.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga, Lily Purwati menyatakan, bunga bangkai tersebut merupakan spesies Amorphophallus atau talas-talasan.

"Kalau dilihat ciri-cirinya dengan warna merah pekat seperti itu dan mahkota yang bergelombang bisa jadi itu Amorphophallus dengan spesies Amorphophallus paeoniifolius," ujar dia.

Kendati demikian, Lily belum dapat memastikan spesiesnya karena pihaknya belum menelitinya secara langsung.

Lily menambahkan, bunga tersebut diperkirakan tumbuh melalui biji buah atau spora yang dibawa oleh burung ketika bermigrasi. Namun, bunga bangkai umumnya jarang tumbuh di Purbalingga.

"Belum pasti bagaimana perkembangannya. Tapi, perkembangbiakan kembang suweg secara generatif dengan biji, sedangkan secara vegetatif dengan anakan umbi," katanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya