Liputan6.com, Jakarta - Tren pemakaian penyejuk ruangan atau air conditioner (AC) dengan teknologi inverter akan semakin diminati di Indonesia. Ini ditunjang dari kesadaran masyarakat untuk hemat menggunakan listrik.
Assistant GM AC PT Panasonic Gobel Indonesia Herbertus Ronny menuturkan, saat ini penetrasi pasar AC memakai teknologi inverter baru 11 persen di Indonesia. Angka ini memang sudah meningkat dari posisi sebelumnya 5 persen. Akan tetapi, penetrasi pasar pemakaian AC memakai inverter itu masih kalah dibandingkan Vietnam.
Baca Juga
Advertisement
"Vietnam daya beli masyarakatnya lebih rendah tetapi penetrasi pasar AC pakai inverter sudah capai 40 persen sedangkan Indonesia baru 11 persen," ujar dia saat berbincang dengan wartawan, Kamis (10/8/2017).
Pemakaian AC inverter padahal dapat hemat biaya listrik. Pihaknya klaim dapat hemat biaya listrik sekitar Rp 1,3 juta. Ia menuturkan, pemakaian AC inverter ke depan diminati masyarakat Indonesia. Apalagi saat ini biaya listrik juga menjadi komponen biaya yang penting di rumah tangga.
"Ada permintaan juga di konsumen. Tren ke depan ke sana (red: AC Inverter). Kesadaran masyarakat untuk cari produk kurangi biaya listrik," kata dia.
Ronny mengakui ada sejumlah tantangan untuk memasarkan AC inverter di Indonesia. Salah satunya masalah ketegangan listrik. Indonesia juga merupakan negara kepulauan yang distribusi listriknya juga belum merata.
Ronny mengatakan, teknologi inverter ini tidak hanya dipakai untuk AC tapi juga produk lain yakni elevator , genset dan lainnya. Hal ini lantaran dapat kurangi biaya listrik.
Tonton Video Menarik Berikut Ini: