Liputan6.com, Jakarta - Timnas Bridge Indonesia membidik semifinal saat ikut Kejuaraan Dunia Bridge bertajuk "43rd World Team Championship" di Lyon, Prancis pada 12-16 Agustus 2017. Ini merupakan langkah berikutnya dari timnas Bridge setelah lolos kualifikasi Zona VI Asia Pasifik pada “The 51st Asia Pacific Bridge Federation Championships (APBF)” di Seoul, Korea Selatan pada Juni lalu.
Di Kejuaraan Dunia ini, Timnas Bridge Indonesia akan turun pada dua nomor yakni Open dan Ladies. Tim Open akan berlaga di event Bermuda Bowl yang diikuti oleh 22 negara yang berhasil lolos kualifikasi. Sementara, tim Ladies akan bertanding di event Venice Cup yang juga diikuti 22 negara terpilih.
Baca Juga
Advertisement
“Kami berterimakasih kepada para sponsor yakni Djarum foundation, Bank BCA, dan Bank Mandiri yang telah membantu Timnas Bridge Indonesia menuju Kejuaraan Dunia tahun ini,” ujar Ketua Umum Pengurus Besar Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (PB GABSI), Ekawahyu Kasih seperti rilis yang diterima Liputan6.com.
“PB GABSI menargetkan Timnas Bridge Indonesia bisa menembus fase semifinal. Hal itu mengacu kepada tingkat persaingan yang akan sangat ketat. Negara-negara yang lolos merupakan yang terbaik di Zona-nya. Tapi, dengan persiapan yang telah kami lakukan, termasuk meraih lima perak di APBF pada bulan lalu, kami yakin bisa merealisasikan target itu,” ujarnya.
Pertandingannya akan dibuka pada 12 Agustus dan babak penyisihan berlangsung pada 13-19 Agustus 2017. Ke-22 regu peserta akan bermain setengah kompetisi atau 21 session yang berlangsung 7 hari dan ada 3 session sehari. Setelah babak penyisihan, 8 peringkat terbaik lolos ke babak quarter final yang akan berlangsung secara sistem gugur hingga babak final.
Di nomor Open team, Indonesia diperkuat 2 pasangan yang pernah keluar sebagai Juara IOC Grand Prix pada 2000 di Laussane, Swiss, yaitu pasangan Henky Lasut/Freddy Eddy Manoppo dan Denny Jacob Sacul/Franky Steven Karwur.
Kemudian pada 2002, ketika Taufik Gautama Asbi/Robert Tobing ikut bergabung, mereka mampu meraih medali perak di Kejuaraan Dunia Rosenblum Cup yang berlangsung di Montreal, Kanada.
Selanjutnya pada tahun 2014, pasangan Henky Lasut/Freddy Eddy Manoppo yang lebih banyak diterjunkan di nomor senior, keluar sebagai juara dunia pasangan di Sanya, China.
Saksikan video menarik di bawah ini:
Peluang Terbuka
Di nomor Ladies, prestasi mereka juga tidak kalah fantastis. Pada 2011, di event yang sama di Veldhoven Belanda, tim Ladies Indonesia meraih medali perak setelah kalah dari Prancis di final.
Pada 2014, mereka juga meraih medali perunggu di Kejuaraan Dunia di Sanya, China, ditambah satu medali perunggu dari pasangan Kristina Wahyu Murniati/Suci Amita Dewi yang diraih dari nomor pasangan.
“Melihat data peserta dan hasil undian maka peluang open team sangat terbuka. Pertama ada beberapa tim tangguh yang tidak bisa menyertakan pemain terbaiknya. Pertama, Italia salah satu kekuatan yang paling ditakuti di dunia bridge, 3 pasangan utama ditambah beberapa pemain utama tidak ingin memperkuat tim nasional sehingga mereka harus memanggil kembali salah seorang legenda bridge Benito Garozzo yang saat di Lyon, Perancis yang berusia 90 tahun,” kata Ekawahyu.
“Kedua, Belanda yang pada saat terakhir ditinggalkan oleh pasangan terbaik mereka. Bulgaria juga dilanda masalah karena pasangan terbaik mereka mengundurkan diri setelah terlibat permasalahan dengan federasi bridge mereka.”
“Keuntungan lain, dari undian yang sudah dilakukan praktis dalam 3 hari awal pertandingan belum bertemu lawan-lawan tangguh. Kesempatan ini jika dimanfaatkan dengan baik akan menaikan moral tim karena di awal sudah berada di peringkat atas.”
Daftar Nama Kontingen Indonesia:
Chief de Mission: Ekawahyu Kasih
Tim Manager : Handojo Susanto
NPC Open Team : Santje Panelewen
Pemain : Henky Lasut/Freddy Eddy Manoppo, Denny Jacob Sacul/Franky Steven Karwur, Taufik Gautama Asbi/Robert Tobing
NPC Ladies Team : Hendra Railis
Pemain : Lusje Olha Bojoh/Joice Grace Tueje, Suci Amita Dewi/Kristina Wahyu Murniati, Conny Eufke Sumampouw/Rury Andhani.
Advertisement