Menanti Kilauan 5 Bintang Muda Liga Inggris

Klub-klub Liga Inggris menyambut musim baru.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 10 Agu 2017, 21:40 WIB
Marcus Rashford cetak gol kemenangan buat MU (Oli SCARFF / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Klub-klub Liga Inggris mulai bersiap menyambut musim baru. Akhir pekan ini, kompetisi paling elite di Jagat Raya tersebut mulai bergulir. Menampilkan drama lapangan hijau.

Dalam lima tahun terakhir, persaingan berjalan semakin ketat. Tim-tim langganan big four, seperti Manchester United, Chelsea, Liverpool, dan Arsenal, tidak lagi mendominasi. Bahkan dua musim lalu, Leicester City yang baru lolos ancaman degradasi bisa jadi juara. Sebaliknya, Manchester United sebagai pemegang trofi Liga Inggris terbanyak (13 gelar) sudah dua musim ini tidak masuk empat besar.

Musim lalu, Chelsea kembali finis di urutan pertama. Berbekal pelatih baru, The Blues mengunci posisi pemuncak dengan koleksi 93 poin. 

Tottenham Hotspur yang musim sebelumnya berada di urutan ketiga naik ke urutan kedua usai mengoleksi 86 poin. Sedangkan Manchester City yang menjadi juara musim 2013/14 berada di urutan ketiga dengan 78 poin. Sementara Liverpool yang dua musim terlempar dari jajaran empat besar, untuk kali ini berhasil finis di urutan keempat papan klasemen setelah mengoleksi 76 poin dari 38 pertandingan. 

Ketatnya persaingan di Liga Inggris, tentu jadi tantangan tersendiri bagi para pemain. Apalagi untuk yang baru pertama merasakannya.

Tapi di luar itu, Liga Inggris juga menjadi lahan yang tepat bagi tumbuhnya bintang-bintang baru. Selain menjadi idola baru bagi timnya, kehadiran para rising star ini juga akan jadi bumbu penyedap bagi kompetisi musim berikutnya. Pengalaman dan mental yang mereka miliki dari musim sebelumnya akan menjadi modal penting untuk menampilkan permainan yang lebih gemilang saat musim baru bergulir. 

Lantas siapa saja mereka?

Salah satu sosok yang cukup menonjol adalah Marcus Rashford. Pemain yang baru berusia 19 tahun ini sebenarnya bukan wajah baru di Liga Inggris. Saat Luis Van Gaal masih menangani MU, Rashford mulai muncul ke permukaan.

Debutnya bersama MU berlangsung pada babak 32 besar Liga Europa 2015/16. Dia masuk line up setelah Anthony Martial cedera saat pemanasan melawan Midtjylland. Dalam duel ini, MU menang 5-1 dan Rashford mencetak dua gol pada babak kedua.

Rashford menjadi pemain MU termuda yang mencetak gol di kompetisi Eropa. Dia mengalahkan rekor yang sebelumnya dipegang oleh legenda Setan Merah, George Best.

Rashford kembali mencetak gol pada derby Manchester, 20 Maret 2016. Ini kali pertama MU menang di kandang Manchester City sejak 2012. Di usia 18 tahun 141 hari, Rashford jadi pemain termuda yang mencetak gol di derby Manchester di Liga Inggris.

Saat Jose Mourinho dipercaya menangani MU, banyak yang khawatir karier Rashford bakal redup. Sebab pelatih yang dijuluki The Special One ini dikenal tidak terlalu bergairah dengan pemain-pemain muda. Mourinho lebih memilih pemain ternama.

Namun anggapan ini tidak terbukti. Sebab di era Mourinho, Rashford justru lebih banyak tampil. Sepanjang musim 2016-17, Rashford tampil sebanyak 53 kali di semua kompetisi. Angka ini jauh meningkat dibanding musim sebelumnya yang hanya 18 laga.

Musim ini kembali akan jadi panggung baru bagi Rashford. Pengalaman yang didapat selama dua musim ini bakal jadi modal berharga baginya untuk lebih bersinar tahun ini.


Gabriel Jesus

Penyerang Manchester City, Gabriel Jesus saat dilanggar bek Real Madrid, Daniel Carvajal pada pertandingan ICC di Los Angeles Memorial Coliseum, Kamis (27/7). City menang atas Madrid dengan skor 4-1. (AP Photo/Jae C. Hong)

Dari Manchester City, menarik menantikan aksi Gabriel Jesus. Pemain kelahiran Sao Paulo, Brasil, 3 April 1997 itu didatangkan dari Palmeiras Januari lalu. Meski baru setengah musim, pemain 20 tahun itu telah mencetak tujuh gol dari 10 laga.

Debutnya sebagai starter bersama Manchester City, gemilang. Dia berhasil mencetak satu gol dan satu assist pada 1 Februari 2016 dan menjadi satu-satunya pemain The Citizens yang mampu melakukannya saat pertama jadi starter di Liga Inggris.

Aksi Jesus menarik untuk dinantikan. Sebab gerakan-gerakannya masih khas sepak bola Brasil. Dengan Piala Dunia beberapa bulan lagi, Jesus bakal lebih menggila musim ini.


Dele Alli

Pemain Tottenham Hotspur, Dele Alli (tengah) saat beraksi pada laga persahabatan melawan Kitchee Sports Club di Hong Kong, (26/5/2017. (AP/Kin Cheung)

Pemain milik Tottenham Hotspur ini tidak henti-hentinya membuat penggemarnya bangga. Dua musim berturut-turut Aksi Dele Alli mampu membius penggemar Spurs.

Pada musim lalu, gelandang asal Inggris itu mencetak 18 gol. Bersama, Kane dan Eriksen, mantan pemain Milton Keynes Dons itu menjadikan Spurs menyeramkan. Wajar, dua musim berturut-turut, Delle Ali sukses menyandang gelar pemain muda terbaik .

Manajer Spurs Mauricio Pochettino bahkan sangat terkesan dengan penampilannya. Dia tidak ragu membandingkannya dengan Neymar yang saat ini menjadi pemain termahal di dunia setelah diboyong dari Barcelona ke Paris Saint-Germain seharga 220 juta euro. .

Peluang Alli kembali bersinar semakin besar karena Spurs tidak terlalu bergairah pada bursa transfer musim panas ini. Kesempatan ini tentu membuat peluangnya menembus skuat inti Spurs tetap terjaga seperti musim sebelumnya.

 


Kelechi Iheanacho

Ekspresi gelandang Manchester City, Kelechi Iheanacho (kedua kanan) usai pertandingan melawan AS Monaco pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions di stadion Louis II, Monaco (16/3). City takluk 3-1 atas AS Monaco. (AP/Claude Paris)

Dua musim memperkuat Manchester City memang tidak memberikan posisi skuat inti bagi pemain asal Nigeria ini. Sejak didatangkan 2015 lalu, pemain kelahiran Imo, Nigeria, 3 October 1996 tersebut lebih banyak mendapat peran sebagai pemain pelapis.

Tercatat, baru 11 kali ia tampil sebagai starter di Liga Inggris. Namun hal itu tidak membuatnya berhenti berkontribusi. Sebaliknya, hampir setiap mendapat kesempatan tampil, Iheanacho mampu memberikan penampilan gemilang.

Opta mencatat bahwa pria yang menembus utama City sejak musim 2015/2016 tersebut sebagai pemain dengan rasio gol per menit terbaik dalam sejarah Liga Inggris, yakni 96 menit per gol. Selain itu, koleksi 12 gol di Liga Inggris ditorehkannya hanya dalam 19 tendangan.

Namun musim ini, Iheanacho tidak akan bermain bersama Manchester City. Sebab pemain berusia 20 tahun itu telah resmi berseragam Leicester City. 

 


Dominic Solanke

Ekspresi kecewa bek Liverpool, Dominic Solanke, saat adu penalti melawan Atletico Madrid pada laga final Audi Cup di Stadion Allianz, Munchen, Rabu (2/8/2017). Atletico Madrid menang 5-4 atas Liverpool melalui babak adu penalti. (AFP/Christof Stache)

Liverpool secara mengejutkan memboyong Solanke pada bursa transfer musim panas ini dengan status bebas transfer. Manajer Liverpool, Jurgen Klopp melihat potensi besar dalam diri pemain berusia 19 tahun itu. Dengan postur yang menjulang dan fisik yang mumpuni, Solanke dianggap sebagai striker serbaguna. Banyak yang prediksi Solanke bakal main di tim cadangan atau U-21, tapi Klopp berjanji akan memberinya kesempatan di tim utama.

"Jelas Solanke merupakan pemain muda dan proyek jangka panjang kami. Saya melihat banyak hal fantastis di dalam dirinya. Dia akan berlatih bersama kami, tentu saja. Kemudian, kami akan lihat perkembangannya," ujar Klopp beberapa waktu lalu. 

Apakah kelima rising star 2016/17 ini akan tetap bersinar musim ini? Atau justru semakin meredup dengan kehadiran bintang-bintang baru? Jawabannya akan tersaji saat Liga Inggris 2017-18 mulai bergulir akhir pekan ini.  

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya