Liputan6.com, London - Penguji tes mengemudi di Inggris terancam keselamatannya. Sudah beberapa kali terjadi penyerangan terhadap mereka oleh kandidat yang gagal dalam uji coba.
Dilaporkan The Guardian, sepanjang tahun lalu saja, lebih dari 300 staf Driver and Vehicle Standards Agency (DVSA), lembaga yang punya otoritas untuk menilai seseorang layak mengemudi atau tidak, mengalami kekerasan secara fisik atau verbal. Angka ini naik ketimbang tahun sebelumnya.
Baca Juga
Advertisement
Lebih spesifik, sekira dua pertiga serangan dilakukan terhadap penguji di dalam mobil. Sisanya ditujukan ke penguji yang bertugas di luar kendaraan.
Dalam salah satu kasus, bahkan seorang kandidat melaju dengan liar di trek uji coba setelah gagal dan diminta untuk menepikan kendaraannya. Beruntung penguji dapat mengendalikan situasi dan menghentikan mobil dengan aman, meski secara paksa.
Tentu ini sangat membahayakan, tidak hanya bagi penguji, tapi juga sebetulnya untuk kandidat itu sendiri. Oleh karena itu, sejumlah langkah preventif dilakukan.
DVSA memutuskan untuk memasang kamera pengawas tambahan di dalam mobil. Harapannya dengan itu kandidat yang tidak puas tidak berani untuk melakukan tindakan anarkis lagi.
"Pesan kami jelas, jika Anda melakukan hal-hal yang tidak diinginkan, kami akan melakukan langkah hukum yang paling berat," ujar Kepala eksekutif DVSA, Gareth Llewellyn.
SImak Video Menarik Berikut Ini: