Liputan6.com, Jakarta - Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan Pilgub Jabar 2018 mirip dengan Pilkada DKI 2017. Sebab kata dia, prosesnya menjadi isu yang menarik untuk diikuti.
Hinca menjelaskan, Partai Demokrat akan tetap melakukan komunikasi dengan berbagi partai politik lainnya. Karena tidak ada satupun parpol yang dapat mencalonkan sendiri kandidat pilihannya.
Advertisement
"Masih dalam tahapan memberi ruang sampai bulan Oktober untuk komunikasi politik. Maka kita suka tidak suka harus ada mak comblang, dengan siapa," ujar Hinca di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis 10 Agustu 2017 malam.
Dia menyatakan hal terpenting saat ini bukanlah siapa nama calon yang diusung dalam Pilgub Jabar tersebut. Melainkan dapat memenuhi dukungan 20 kursi DPRD Provinsi Jawa Barat.
"Seringnya juga nanti nama yang terkenal tidak dapat kursi. Karena itu kalau komunikasi dengan parpol harus punya kemampuan untuk berkomunikasi dengan parpol lain juga," jelas Hinca.
Jelang Pilgub Jabar 2018, sejumlah parpol sudah mulai memunculkan figur nama yang akan disokong dalam ajang lima tahunan tersebut. Partai Golkar dan PDIP berencana mengusung Dedi Mulyadi menjadi Jabar 1. Sedangkan untuk pendamping Dedi, kedua partai masih membahasnya.
Sementara itu PKS telah menyiapkan Deddy Mizwar- Ahmad Syaikhu menjadi pasangan yang siap bertarung dalam Pilgub Jabar. Komunikasi antarpartai pun masih terus dilakukan.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini: