Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar menyatakan, PT Pertamina (Persero) memiliki peluang besar untuk menggarap salah satu ladang minyak di Iran, yakni antara Ab-Teymour dan Mansouri milik National Iranian Oil Company (NIOC). Kabar gembira ini disampaikan usai Arcandra melakukan kunjungan kerja ke Iran, pekan lalu.
Di Iran, Arcandra mengaku bertemu dengan Menteri Perminyakan setempat. Salah satunya membahas dua lapangan minyak jumbo tersebut.
"Mereka (Iran) janji untuk yang satu positif lah. Ada kemungkinan karena chance (kesempatan) sangat besar di situ mengingat tidak ada kompetisinya, makanya kemungkinannya besar," katanya di Jakarta, Jumat (11/8/2017).
Sementara untuk satu lapangan minyak lagi, Arcandra bilang, Pertamina masih harus bersaing dengan perusahaan minyak dari negara lain, yaitu Lukoil, perusahaan migas raksasa asal Rusia dan Maersk Oil dari Denmark.
"Yang satu lagi (lapangan minyak), masih compete (bersaing) dengan Maersk dan Lukois," terang Arcandra.
Saat ditanya lebih jauh ikhwal lapangan minyak mana yang berpotensi dikelola Pertamina, Arcandra tidak menyebutkannya. "Saya lupa, tapi kayaknya yang (cadangan minyak) kecil. Kan ada yang besar dan ada yang kecil. Tapi nanti lah, jangan mendahului yang di sana (Iran)," jelasnya.
Namun demikian, Arcandra mengaku, NIOC Iran akan memberikan keputusan paling lambat 4 bulan mendatang untuk kepastian pengelolaan lapangan minyak tersebut. "Kalau (lapangan minyak) yang ada saingannya, keputusan paling telat 4 bulan," tegasnya.
Ia memiliki harapan besar, Pertamina bisa menggarap Ab-Teymour dan Mansouri. Pasalnya, cadangan minyak 2 lapangan tersebut sangat besar mencapai 3 miliar barel.
"Bantu doa supaya dapat, karena cadangannya sangat besar sekali 3 miliar barel untuk 2 lapangan. Cadangan proven kita 3,6 miliar barel, jadi kalau dapat 2 saja hampir sama dengan cadangan proven reserve kita," Arcandra mengatakan.
Advertisement