Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi III DPR Arsul Sani menilai pembangunan apartemen di sekitar Gedung Parlemen tidak perlu. Menurut dia, yang terpenting adalah pembangunan gedung bagi para anggota dewan.
"Yang diperlukan anggota DPR adalah gedung kantor. Gedung ini memang sudah enggak layak, lift berapa kali macet dan lain-lain," ujar Arsul Sani di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Jumat (11/8/2017).
Advertisement
Sehingga, kata dia, kalaupun ingin membangun gedung baru, itu adalah untuk kerja para anggota dewan, bukan apartemen.
"Jadi perlu gedung lagi. Supaya beban gedung ini tidak berlebihan," ucap dia.
Arsul yang juga Sekjen PPP ini mengatakan, partainya ingin pengadaan gedung baru untuk kerja para anggota dewan.
"Bagi PPP, yang perlu diperbaiki, diadakan, adalah gedung kantor DPR. Itu prioritas yang paling prioritas. Ya gedung itu sesuai dengan standar pemerintah," kata dia.
Untuk pembangunan apartemen, Arsul merasa hal tersebut masih belum perlu. "Kalau mau dibangun bukan prioritas utama. Yang utama adalah gedung," tambah dia.
Arsul membandingkan antara ruang kerja Komisi III DPR dengan ruangan kapolsek di Indonesia. "Kita lihat kan ruangan anggota DPR sama kapolsek bagus mana? Ruang anggota Komisi III sama Kapolsek Tanah Abang atau Kapolsek Kebayoran bagus mana? Itu saja," kata dia.
Wacana pembangunan gedung baru DPR muncul kembali bersamaan dengan adanya usulan kenaikan anggaran 2018 sebesar Rp 5,7 triliun. Sebagian anggaran DPR itu diusulkan guna pembangunan kompleks DPR di lahan bekas Taman Ria Senayan.
Rencananya, kompleks anggota DPR di kawasan Kalibata akan dipindahkan ke Taman Ria Senayan. "Kalau tidak salah, ada usulan itu," ucap Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
Fadli menilai rencana itu baik, karena akan memperpendek jarak tempuh anggota saat menuju Gedung DPR RI. Mereka tidak perlu menggunakan kendaraan saat berdinas di gedung rakyat tersebut.
"Ke gedung DPR ini jalan kaki lah," ujar Fadli.
Saksikan video menarik di bawah ini: